BBM Satu Harga, Simbol Pembangunan Suatu Kota

oleh -

NIAS BARAT-Beroperasinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak 16.228.023 di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sabtu (2/12), disambut gembira pimpinan daerah serta masyarakat sekitar. SPBU yang menjadi bagian dari Program BBM Satu Harga ini, tak ubahnya rindu yang terobati setelah 8 tahun menanti.

SPBU juga dinilai sebagai simbol pembangunan suatu kota.

“Kerinduan kami (akan hadirnya SPBU) sejak kabupaten ini lahir 8 tahun lalu, terobati. Kalau selama ini hanya kami jumpai pertamini-pertamini secara manual beberapa tahun ini, (sekarang) terobati,” kata Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli.

Nias Barat terdiri dari 8 kecamatan dan 105 desa, berpenduduk 92.000 jiwa. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani dan nelayan. Sebelum ada SPBU, mereka membeli BBM dari pengecer dengan harga sekitar Rp 9.000.

Sekarang ini setelah ada SPBU BBM Satu Harga, masyarakat dapat membeli BBM Premium dengan harga Rp 6.450 per liter dan Solar seharga Rp 5.150 per liter. Pasokan BBM untuk Lahomi, bersumber dari TBBM Gunung Sitoli yang berjarak sekitar 58 km dengan menggunakan moda transportasi mobil tangki.

“Kehadiran SPBU hari ini akan menambah keunggulan, daya saing kita. Motivasi bagi kita bahwa Nias Barat selangkah maju, sama dengan kabupaten kota lainnya,” ujar Faduhusi.

Dengan kehadiran SPBU, lanjut Fuduhusi, menambah warna-warni kabupaten Nias Barat. Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

SPBU Kompak Lahomi diresmikan sebagai lembaga penyalur BBM Satu Harga ke-32. SPBU ini memiliki 2 tangki pendam dengan kapasitas masing-masing 15 kilo liter (kl) Premium dan 15 kl Biosolar.