Komjen Mochamad Iriawan, Pejabat Gubernur Jawa Barat

oleh -
Komjen Mochamad Iriawan

Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Komjen Mochamad Iriawan menegaskan, dirinya tidak akan mengorbankan kariernya di Polri, dan mencoreng namanya sendiri sebagai putera daerah Jabar, dengan menyalahgunakan kekuasaan yang baru saja ia emban.

“Saya sudah berdinas di Polri sejak 1984 dan sekarang saya hampir di penghujung karier saya. Apa mungkin saya mau mengorbankan/menghancurkan karier saya di Polri yang sudah dengan susah payah saya titi selama hampir 34 tahun Sebagai putra daerah (Kuningan, Jabar) apa mungkin saya mencoreng muka saya sendiri di depan para sesepuh Jabar, dan rakyat Jabar?

Saya juga ingin mengukir nama baik dan sukses sebagai penjabat gubernur Jabar tuturnya,” saat dihubungi lewat telpon, Senin (18/6/18).

Ia menyampaikan hal itu menanggapi dugaan dan tuduhan bahwa ia tidak akan netral dalam Pilkada Jabar mendatang. “Bagaimana caranya saya tidak netral? Apakah dengan cara saya menggerakkan komponen yang ada di Jabar untuk memenangkan salah satu pasangan calon tertentu?

Kalau itu saya lakukan, pasti akan bocor dan ramai. Sangat besar risikonya untuk jabatan dan karier saya,” ujar Iriawan.

Ia dilantik sebagai penjabat Gubernur Jabar, Senin pagi di Bandung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Sebelum menjabat sementara sebagai Gubernur Jabar, Iriawan menjabat Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Iriawan akan menjabat sementara sebagai Gubernur Jabar sampai gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada dilantik.

Pelantikan Senin itu disertai prosesi sumpah jabatan dilanjutkan penandatanganan berita acara, dan pakta integritas. Acara dilanjutkan serah terima jabatan dari mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang mengakhiri masa jabatannya sejak 13 Juni, kepada Iriawan.

Iriawan mengingatkan, dirinya ditunjuk dan diangkat sebagai penjabat gubernur tentu sudah sesuai perundangan dan ketentuan yang berlaku. tuturnya.

Meskipun sudah sesuai dengan perundangan dan ketentuan yang berlaku pun, Iriawan masih bersilaturahmi mengharap dukungan dan masukan dari para sesepuh Jabar. “Saya kan putera daerah, sudah sepantasnya saya menghormati para sesepuh Jabar,” ucapnya.

Buat Iriawan, penunjukkan formal dan legalitas negara harus dibarengi dukungan moral dan masukan lain dari para sesepuh.

“Saya tahu undak usuk (tatakrama). Saya sudah sepantasnya tahu diri, mendengarkan dan belajar dari pengalaman mereka,” tutur Iriawan. Ia berjanji akan menjaga nama naik diri, keluarga, Polri, dan tentu saja rakyat Jabar.