Liber Simbolon: Perbedaan Itu Saling Melengkapi

oleh -
Liber Simbolon. (Dok. Pribadi)

JAKARTA-Dosen Universitas Bung Karno Jakarta, Liber Simbolon mengatakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) harus mampu melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, masyarakat harus  menggunakan hak pilihnya dengan tepat agar dapat menghasilkan seorang pemimpin mampu mengemban amanat rakyat.

Menurutnya, perbedaan dalam mengunakan hak pilih adalah hal yang biasa dalam demokrasi. Karena itu, tidak perlu dipertentangkan.

“Perbedaan adalah saling melengkapi dan sudah menjadi kodrat Tuhan untuk diciptakan berbeda yakni bunga warna warni, bintang warna warni ada bulan yang berbeda dengan matahari, mahluk yang berbagai jenis dan lainnya,” ujarnya.

Dia mengatakan hanya perusak yang tak menyukai perbedaan. “Mungkin kelompok ini memandang perbedaan  sebagai musibah bukan rahmat dan anugerah. Coba bayangkan bila nama manusia di dunia semua sama, berarti itu mustahil dan tak akan pernah sama,” urainua.

Perbedaan, kata Liber Simbolon, jangan dipertentangkan. Tetapi harus diambil hikmah dan manfaatnya.

“Didalam perbedaan bisa saling mengisi dan melengkapi keterbatasan masing-masing menjadi sesuatu yang sempurna dan indah bagi kebersamaan, bukan malah jadi bencana,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemilihan kepala daerah adalah sebagai jalan demokrasi yang diamanatkan Undang-Undang (UU).

“Mari lepaskan ego yang sering jadi penghambat kebersamaan dan kedamaian serta pembawa musibah dalam hidup,” ucapnya.

Simbolon berharap Pilkada harus melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, masyarakat harus memilih pemimpin yang bersih yang mampu  melayani masyarakat.

“Kalau tidak maju signifikan berarti ada yang salah dan harus menyadari adanya perubahan. Masyarakat harus memilih dan berjiwa rela menjadi peserta dalam proses pemilihan kepala daerah,” tegasnya.

“Kita yang menciptakan perubahan itu dan kita yang mewujudkan nya, Indonesia pasti lebih baik,” pungkasnya.