Gerakan Ayo UMKM Jualan Online, Sinergisitas Tingkatkan Daya Saing

oleh -

JAKARTA-Guna meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjalin sinergisitas dengan pemangku kepentingan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan teknologi internet. Hasil akhir yang diharapkan agar daya saing pelaku UMKM meningkat.

Enam marketplace ikut bergabung dengan sejumlah kementerian dan lembaga. Mereka adalah Blibli,com, Lazada, Shoopee, Tokopedia, Bukalapak dan Blanja.com. Keenam marketplace itu berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Kominfo, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, dan Badan Ekonomi Kreatif.

Sepanjang Tahun 2018 akan ada 376 event di kota seluruh Indonesia, sebagai pembuka diawali dengan acara pencanangan Gerakan Nasional Ayo! UMKM Jualan Online. Kumpul, Kembangkan Bisnismu, Perluas Pasarmu.

Kegiatan itu akan berlangsung hari ini , Selasa (24/04) di Thamrin City, Lobby Mezzanine Lt. 1, Jakarta Pusat.

Sejumlah pelaku usaha online dan pegiat UMKM akan datang berbagi pengalaman dan kiat mengembangkan bisnis. Tak hanya itu, pelaku UMKM akan mendapatkan inspirasi kisah sukses dari para pengiat UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi untuk memasarkan bisnis, seperti Indra Bekti yang memiiliki UMKM Cirebon Sultana dan Meisya Siregar dengan UMKM Rendang Nantulang.

Ada pula Tya Ariestya (Kinda Cake), Baim Wong (Bakmi Wong), Kris Samuel (perlengkapan outdoor) dan Anggun Kasturi (Pisang Sale). Akan hadir pula pelaku UMKM Kain Tenun, peternak kambing dan pengrajin wayang.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan pemerintah ingin mendorong UMKM untuk menjual produknya secara online.

“Saat ini UMKM kita belum banyak yang masuk ke pasar digital. Kita ingin semakin banyak UMKM yang menjual produknya secara online. Kita punya target di tahun 2020 nanti ada 8 juta UMKM yang bisa membanjiri pasar digital kita,” katanya.

Melalui sinergisitas pemangku kepentingan, Kementerian Kominfo menjadikan Indonesia sebagai salah satu pelaku ekonomi digital dengan pilar utama UMKM.

“Di tahun 2020 juga kita ingin transaksi online kita bisa mencapai Rp1.750 Triliun. Porsi ini juga harus diambil oleh UMKM, jangan hanya perusahaan-perusahaan besar ataupun perusahan dari luar saja. UMKM kita harus terus didorong,” jelasnya.