Harga Gas JTB ke PLN Wilayah Gresik US$ 7,6 per MMBTU  

oleh -

JAKARTA-Pengembangan lapangan gas bumi Jambaran Tiung Biru (JTB) akhirnya membuahkan hasil setelah dicapainya beberapa keputusan penting. Salah satunya,  harga jual gas JBT ke PLN Wilayah Gresik sebesar US$ 7,6 per MMBTU flat selama kontrak.

“Proyek dengan nilai investasi sebesar US$ 1,55 miliar tersebut dapat segera dieksekusi,” ujar  Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar pada acara Penandatanganan HoA pasokan gas bumi lapangan gas Jambaran Tiung Biru untuk PLN Wilayah Gresik dan Evaluasi kinerja semester I bidang migas di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (8/8).

“Tahun 2017 ini secara marathon kita kawal betul agar proyek Jambaran Tiung Biru bisa segera dieksekusi. Beberapa keputusan penting telah kita putuskan diantaranya relokasi gas JTB ke Pertamina, Penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik, Perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, dan alih kelola lapangan dari Exxon oleh Pertamina EP Cepu. Bahkan kami juga melakukan efisiensi capex atau biaya investasi dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,5 miliar. Ini capaian besar,” ungkapnya.

Keputusan penting yang telah diputuskan pada tahun 2017, antara lain Relokasi gas JTB ke Pertamina melalui Surat Menteri ESDM Nomor 538/13/MEM.M/2017 tanggal 11 Januari 2017.

Keputusan lainnya terkait penetapan harga gas JTB ke PLN Wilayah Gresik sebesar US$ 7,6 per MMBTU flat sepanjang kontrak, melalui Surat Menteri ESDM Nomor 5939/12/MEM.M/2017 tanggal 1 Agustus 2017.

Disamping itu, juga terkait perubahan split kontrak bagi hasil Pertamina EP Cepu proyek JTB, melalui Surat Menteri Surat Menteri ESDM Nomor 5953/12/MEM.M/2017 tanggal 1 Agustus 2017.

Keputusan penting lainnya ujar Tahar, alih kelola lapangan dari Exxon Cepu oleh Pertamina EP Cepu sehingga Pertamina menguasai 90% Participating Interest dan 10% selebihnya akan dikuasai Daerah. “Efisiensi capital expenditure (capex) atau biaya investasi dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,5 miliar sehingga penerimaan migas bagian negara dan kontraktor menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui bahwa lapangan Jambaran Tiung Biru dengan investasi sekitar US$ 1,5 miliar akan memproduksikan gas sebesar 330 MMSCFD dengan penjualan sebesar 172 MMSCFD selama 16 tahun (plateu). Dari 172 MMSCFD pemanfaatan gas tersebut, 100 MMSCFD akan disalurkan ke PLN Wilayah Gresik dengan harga US$ 7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak, dan 72 MMSCFD untuk industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gas dari lapangan Jambaran Tiung Biru nantinya juga akan terkoneksi dengan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 km dengan diameter 28 inch. Pipa Gresik-Semarang dengan investasi sekitar US$ 515 juta direncanakan selesai pada tahun 2018.