Kemenhub Siap Laksanakan Program Mobil Listrik

oleh -
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan salah tujuan pemerintah mengeluarkan program mobil listrik adalah untuk menekan polusi udara di Ibu Kota Jakarta. Mobil listrik merupakan bagian dari upaya untuk mencegah masalah kemacetan di Jakarta.

“Diskusi tentang mobil listrik ini sangat penting untuk mengurangi masalah pencemaran udara yang ada di Jakarta,” kata Budi Karya saat menyampaikan sambutan dalam diskusi “Kendaraan Listrik sebagai Solusi Pengurangan Polusi Udara dan Penggunaan BBM”, yang dilaksanakan oleh Keluarga Alumni UGM berkerja sama dengan Kompas dan Gaikindo, Jakarta, Jumat (23/08/2019)

Menurutnya, Kementerian Perhubungan pada prinsipnya siap melaksanakan rencana besar Presiden Jokowi dalam merencanakan program mobil listrik di Indonesia. Kementerian Perhubungan, sejauh ini telah menyiapkan beberapa langkah teknis untuk melaksanakan program tersebut.

Terkait dengan legalitas program mobil listrik, kata Budi Karya, Presiden Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Mobil Listrik. Perpres tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pelaksanaan program mobil listrik.

“Perpres 55 berujuan untuk mempercepat rencana pemerintah terkait dengan mobil listrik,” jelasnya.

Budi Karya tidak menampik bahwa program mobil listrik ini cukup menyita perhatian semua pihak. Tetapi, dia menyatakan tetap optimistis terkait realisasi program ini. Dengan dukungan semua pihak, semuanya bisa terlaksana.

“Tentu banyak pekerjaan rumah yakni pengisian bahan bakar, dari PLN, tapi ini akan berhasil dengan kerja sama kita semua,” tegasnya.

Selain itu, dijelaskannya, program mobil listrik membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini penting dilakukan karena masyarakat baru mengenal mobil listrik.

“Mobil listrik ini butuh proses karena membutuhkan waktu mengenalkan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Karena itu, Budi Karya berharap, program mobil listrik mendapatkan dukungan dan masukan dari semua pihak, baik dari perguruan tinggi maupun dari pelaku usaha dan industri. Dengan demikian, program ini nanti dapat berjalan dengan baik.

“Kementerian Perhubungan mengharapkan kolaborasi semua pihak, perguruan tinggi, dunia industri dan pelaku usahanya lainnya,” pungkasnya. (Ryman)