Laporan Posko Nasional ESDM tentang Stok BBM, LPG, Listrik dan Gunung Api

oleh -
ilustrasi tabung elpiji 3 kg/photo okezone

JAKARTA – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mineral (ESDM) membentuk Tim Posko Nasional ESDM. Posko Nasional ESDM tersebut diketuai oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah Asa.

Posko Nasional ESDM bertujuan untuk memastikan tidak ada gangguan yang berkaitan dengan pasokan bahan bakar dan listrik pada perayaan Hari Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Posko Nasional ESDM kembali mengeluarkan laporan tentang stok BBM dan LPG menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, Senin (25/12/2017). Dalam laporannya, kondisi BBM dan listrik dinyatakan normal.

Posko Natal dan Tahun Baru juga melaporkan kondisi keamanan terkait status gunung api, gempa bumi dan gerakan tanah.

Berikut laporkan stok nasional BBM, dan LPG, status kelistrikan, status gunung api, status gempa bumi dan status gerakan tanah yang diperbarui pada Senin (25/12/2017).

  1. Stok Nasional BBM dan LPG:
    Kondisi Stok BBM dan LPG dalam kondisi normal (BBM jenis Premium: 28,5 hari; Solar: 17,8 hari; Pertamax: 19,5 hari; Pertalite: 21,9 hari; Pertamina Dex: 26,3 hari; Kerosene: 48,6 hari; Avtur 28,2 hari; LPG 19, hari). Secara Umum/Nasional proses penyaluran BBM dan LPG berjalan normal.

Catatan: Stok Nasional BBM dan LPG status 25 Desember 2017

2. Status Ketenagalistrikan
Sistem Ketenagalistrikan Jamali:
Wilayah jawa dan bali terdiri 1 sistem ketenagalistrikan jamali dgn status normal tgl 24 Desember 2017 (cadangan operasi 3.941 MW)

Sistem Ketenagalistrikan Non-Jamali:
– Wilayah sumatera terdiri dari 7 sistem ketenagalistrikan dgn status 24 Desember 2017:
7 normal (sbu, sbs, sbt, tanjung pinang, batam, bangka, belitung);
0 siaga;
0 defisit.

– Wilayah Indonesia timur terdiri dari 14 sistem besar ketenagalistrikan dgn status 24 Desember 2017:
14 normal (kalbar, kaltim-kaltara, kalselteng, kendari, sulbagsel, lombok, kupang, ambon, ternate, sorong, jayapura, sulutgorontalo, NTT isolated, bima-sumbawa);
0 siaga;
0 defisit.

Catatan:
– kondisi sistem ketenagalistrikan berdasarkan laporan posko status 24 Desember 2017 Shift II

3. Status Gunung Api:
Terdapat 27 Gunung Api dengan tingkat aktivitas sbb:
– 2 Gunung Api dengan tingkat aktivitas Awas (Agung, Sinabung).
– 18 Gunung Api dengan tingkat aktivitas Waspada (Ili Lewotolok, Banda Api, Dempo, Bromo, Rinjani, Lokon, Soputan, Karangetang, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Gamkonora, Semeru, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, Kerinci).
– 7 Gunung Api dengan tingkat aktivitas Normal yang perlu diwaspadai (Tangkuban Parahu, Galunggung, Salak, Ijen, Gede, Guntur, Dieng, Kelimutu).
Catatan: Status Gunung Api per tanggal 24 Desember 2017 pukul 12.00 WIB.

4. Gempa Bumi:
Tidak ada kejadian gempa bumi pada tanggal 24 Desember 2017 hingga pukul 12.00.

5. Gerakan Tanah:
Kejadian gerakan tanah hingga tanggal 24 Desember 2017 pukul 12.00, terjadi di:
– Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul, Kab. Pacitan, Jatim (tanggal 22/12/2017)
Dampak: 4 rumah rusak, 6 KK mengungsi dan 1 dusun terisolasi akibat jalan desa tertutup material longsoran.

Rekomendasi: menata aliran permukaan, jangan mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal, pemotongan lereng untuk mendirikan perumahan agar memerhatikan kestabilan lereng, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam, pembersihan material longsor dan mewaspadai longsoran susulan bagi pengguna jalan.
– Desa Lanjaran, Kab. Boyolali, Jateng (tanggal 21/12/2017)
Dampak: 1 rumah rusak diterjang longsoran.

Rekomendasi: menata aliran permukaan, jangan mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal, pemotongan lereng untuk mendirikan perumahan agar memerhatikan kestabilan lereng, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam.
– Desa Gembong dan Bodas, Kab. Pekalongan, Jateng (tanggal 21/12/2017)
Dampak: 5 rumah rusak parah & 3 rusak sedang, menutup akses jalan desa.

Rekomendasi: menata aliran permukaan, jangan mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal, pemotongan lereng untuk mendirikan perumahan agar memerhatikan kestabilan lereng, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam, pembersihan material longsor dan mewaspadai longsoran susulan bagi pengguna jalan.
– Kab. Batang, Jateng (tanggal 22/12/2017)
Dampak: tebing longsor menimpa 1 rumah warga.

Rekomendasi: menata aliran permukaan, jangan mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal, pemotongan lereng untuk mendirikan perumahan agar memerhatikan kestabilan lereng, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam, pembersihan material longsor dan mewaspadai longsoran susulan bagi pengguna jalan.
– Kab. Banjarnegara, Jateng (tanggal 22/12/2017)
Dampak: akses jalan Perhutani dengan desa sekitar terputus.

Rekomendasi: menata aliran permukaan, jangan mendirikan permukiman di bawah tebing yang terjal, pemotongan lereng untuk mendirikan perumahan agar memerhatikan kestabilan lereng, penanaman pepohonan berakar kuat dan dalam, pembersihan material longsor dan mewaspadai longsoran susulan bagi pengguna jalan.