Masih di Level Waspada, Jonan: Gunung Tangkuban Parahu Tetap Dipantau

oleh -
Menteri ESDM Ignasius Jonan saat mengunjungi pos penjagaan Gunung Tangkuban Parahu di Lembang, Bandung, Jawa Barat. (Foto: Esdm.go.id)

Bandung, JENDELANASIONAL.ID — Paska dinaikkannya status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) pada tanggal 2 Agustus 2019 yang lalu, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu hingga saat ini masih tinggi sehingga PVMBG statusnya masih tetap Waspada

“Setelah sebulan status Gunung Tangkuban Parahu dinaikkan statusnya menjadi Waspada, kita terus melakukan pemantauan, apakah mau diubah statusnya atau tidak. Berdasarkan hasil pemantauan visual dan data-data kegempaan yang ada, PVMBG berkesimpulan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih sama, sehingga statusnya tetap Waspada,” ujar Jonan saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Bandung, Selasa (27/8).

Ancaman bahaya yang terjadi saat ini berupa hujan abu serta hembusan gas vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat.

“Yang paling dikhawatirkan adalah keluarnya gas bersamaan dengan terjadinya erupsi-erupsi kecil itu. Gas berupa H2S dan SO2 itu merupakan gas yang tidak ramah terhadap mahluk hidup, karena itu diberi batasan agar tidak mendekati kawah dalam radius 1,5 Kilometer (Km),” ujar Jonan seperti dikutip esdm.go.id.

Gunungapi Tangkuban Parahu merupakan gunungapi aktif strato yang memiliki 9 kawah. Dua kawah utama di puncak adalah Kawah Ratu dan Kawah Upas berdiameter masing-masing sekitar 1000 meter (m) dengan kedalaman kawah sekitar 400 m.

“Kawah Ratu merupakan kawah yang masih memiliki aktivitas yang cukup tinggi,” ungkap Jonan.

Kepala PVMBG Kasbani menambahkan, sejak erupsi tanggal 26 Juli 2019 aktivitas vulkanik Gunung ini masih tinggi, fluktuatif dan masih terjadi erupsi menerus setiap hari dengan amplituda 20-50 milimeter.

“Sejak satu bulan lalu, aktifitas Gunung masih cukup tinggi jika dilihat dari sisi deformasinya dan seismisitasnya. Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu saat ini lebih lama dibandingkan tahun lalu, tahun ini cukup lama, sudah satu bulan aktivitasnya masih tinggi,” lanjut Kasbani.

PVMBG hingga kini masih terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu serta selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang.

Masyarakat diminta untuk tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu, tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung yang dikeluarkan oleh BPBD setempat dan selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat. (Ryman)