Menuju Rasio Elektrifikasi 99 % di 2019

oleh -
Ilustrasi

BANGKA-Masyarakat Pulau Nangka, Desa Tanjung Pura, Kecamatan Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, tak lagi membutuhkan biaya besar untuk mendapat penerangan sejak masuknya jaringan listrik PLN ke pulau tersebut. Warga yang berjumlah sekitar 70 KK sekarang bisa menikmati listrik dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2×100 kilo Watt(kW) yang terpasang di dusun mereka, beberapa waktu silam.

“Mimpi itu kini terwujud. Akhirnya Pulau Nangka terang benderang,” kata Alie, Kepala Dusun Pulau Nangka seperti dikutip dari Tim Komunikasi Kementerian ESDM.

Dia menuturkan, masyarakat di Pulau Nangka sebelumnya sangat terbebani dengan biaya hidup yang besar, terutama untuk penerangan yang menggunakan minyak tanah.

“Masyarakat di sini rata-rata mata pencahariannya nelayan. Habis maghrib, sebatas jam 7 anak-anak sudah tidur. Mereka tidak bisa mengulangi pelajaran di sekolah karena penerangan terbatas,” tutur Alie.

Hadirnya listrik juga menjadi semangat baru bagi Jefri, Siswa SDN Pukung Wonorejo, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

“Sebelumnya kalau malam saya pakai lampu pelita untuk belajar. Sekarang bisa menggunakan lampu tanpa takut sakit mata,” ujarnya.

Memang, tidak mudah menghadirkan listrik di desa-desa tersebut. Pemasangan jaringan listrik seringkali terhambat kondisi alam dan geografis yang tidak mendukung. Perjuangan berat dalam mengalirkan listrik ke Dusun Panassang, Desa Tallu Bamba, Kecamatan Enrekang, Sulawesi Selatan diceritakan seorang guru SD bernama Tila Paire.

“Selama proyek ini jalan, kami bahu-membahu menggotong tiang kurang lebih 60 kg dari Kalidong (dusun tetangga) dengan tangan kosong melewati sungai dan hutan. Tapi mereka tetap semangat karena begitu inginnya listrik masuk sini,” kenangnya.