Merdeka dari Gelap, Warga Kupang Ini Bisa Menenun di Malam Hari 

oleh -
Honarunese (36), warga Kelurahan Sonraen, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menenum di malam hari. (Foto: esdm.go.id)

Kupang, JENDELANASIONAL.ID — Raut bahagia terpancar dari wajah Honarunese (36), warga Kelurahan Sonraen, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengrajin kain tenun tradisional ini sekarang nyaman melanjutkan pekerjaannya di malam hari. Semua tidak terlepas karena adanya bantuan sambungan listrik gratis yang baru saja didapatkannya.

“Biasa saya menenun jam 7 sampai jam 11 malam menggunakan pelita. Kalau kena angin pelita padam. Tapi dengan adanya pemasangan listrik gratis ini tidak ada apa, semua aman. Saya jadi bisa tetap menenun,” ungkap Honarunese.

Kelurahan Sonraen bukan merupakan daerah yang tidak dialiri listrik PT PLN (Persero), namun banyak warganya yang tidak mampu untuk memasang sambungan listrik ke rumahnya.

Honarunese mengungkapkan, tiang kabel listrik sudah ada, tetapi dirinya tidak mampu karena keterbatasan dana. “Dari awal listrik itu ada, tapi mahal. Orang seperti saya pada dasarnya tidak mampu. Penghasilan suami yang tidak seberapa, saya mau kasih makan anak apa?” kata ibu dua anak ini sambil menunjuk tiang listrik yang berada di jalan depan rumahnya seperti dikutip esdm.go.id.

Rumah anggota keluarga Honarunese tinggal berdekatan, ada yang sudah berlistrik tetapi ada juga yang belum.

“Dulunya kita tidak punya listrik, kalau bapak pun dulunya tidak punya, semuanya pakai pelita. Tapi tahap demi tahap, tiap tahun pasti ada perubahan. Lambat atau cepat listrik didapat. Awal-awal rumah kakak yang dapat listrik,” terang Hanarunese.

Hanarunese merupakan salah satu warga di NTT yang mendapatkan sambungan listrik gratis yang bersumber dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM. Sebanyak 2.500 rumah tangga (RT) di Nusa Tenggara kini mendapatkan sambungan listrik gratis, dengan rincian 1.250 RT di Nusa Tenggara Timur dan 1.250 RT di Nusa Tenggara Barat.

Kini, jelang Peringatan Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia, Hanarunese beserta warga Kabupaten Kupang lainnya telah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Merdeka dari gelap menuju Kehidupan yang lebih baik. (Ryman)