Pembangunan Infrastruktur ESDM Wujud Keadilan Sosial Bagi Masyarakat

oleh -
Arcandra Tahar saat meresmikan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/1) lalu. (Foto: ist)

Labuan Bajo, JENDELANASIONAL.COM — Lebih dari separuh anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tahun 2018 pemanfaatannya untuk pembangunan fisik bagi masyarakat luas. Demikian juga manfaatnya, dirasakan langsung oleh masyarakat.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan bahwa hal itu merupakan perwujudan dari Sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“APBN berasal dari uang rakyat, itu harus dikembalikan dan dinikmati oleh rakyat,” ujar Arcandra saat meresmikan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kantor Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/1) lalu.

Lebih lanjut Arcandra memaparkan bahwa program-program Kementerian ESDM untuk masyarakat, diantaranya adalah pembangunan PJU-TS yang sebanyak 31.000 pada tahun 2018.

Sementara program lainnya adalah Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Arcandra menjelaskan LTSHE diperuntukkan kepada masyarakat yang di desa yang belum teraliri listrik. Tahun 2018, Kementerian ESDM membagikan lebih dari 170.000 LTSHE.

“Sewaktu kita mengadakan survei, ternyata desa yg belum teraliri listrik lebih dari 2.500 desa, nah maka dari itu, Pemerintah berusaha agar masyrakat bisa menikmati listrik dengan menargetkan rasio elektrifikasi tahun lalu diatas 98%. Alhamdulillah bisa tercapai,” jelas Arcandra.

Selain itu, program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga selama 2 tahun terakhir mencapai lebih dari 130 titik. Masyarakat di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) dapat menikmati harga BBM sama seperti di Pulau Jawa. Kemudian program pembangunan sumur bor untuk di daerah yang sulit air bersih, serta program konversi BBM menjadi gas untuk nelayan atau konverter kit (konkit).

“Dengan adanya konversi BBM ke gas untuk nelayan, ketika sudah menggunakan elpiji, nelayan bisa melakukan penghematan per hari sekitar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu,” tandasnya.

 

Pejabat Harus Turun ke Lapangan

Arcandra mengutarakan bahwa setiap Pejabat Eselon I dan II Kementerian ESDM harus ikut serta mengunjungi daerah-daerah yang dibangun program infrastruktur Kementerian ESDM untuk masyarakat. Hal ini bertujuan agar dapat merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya menerima laporan saja.

“Arahan dari Pak Menteri, seluruh eselon I dan II (Kementerian ESDM) sebisa mungkin itu berkunjung ke pelosok-pelosok negeri,” ungkapnya.

“Saya belum bisa membayangkan, walaupun diceritakan seribu kali, dan cerita itu dikalahkan dengan sekali melihat, karena seeing is believing,” lanjut Arcandra.

Melihat langsung ke lapangan, menurut Arcandra, merupakan salah satu tahapan yang memang harus dikerjakan, yaitu check, selain merencanakan (plan), kemudian mengerjakan (do), dan terakhir adalah memeriksa (check).

“Akan tetap kita laksanakan untuk turun ke lapangan, kita lihat sendiri apa hasilnya. Plan, do, check, 3 itu saja. Kalau sudah benar, kita buat lagi plan yang baru,” pungkasnya.