Pemerintah Pastikan Stok BBM Aman, Terutama di Tempat Wisata

oleh -
Pemerintah memastikan stok BBM selama musim Lebaran 2019 aman. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019, Pemerintah melalui Kementerian Enegrgi Sumber Daya Mineral membentuk Posko Nasional ESDM melakukan berbagai hal untuk menjamin ketersediaan BBM, LPG, hingga listrik selama masa Lebaran nanti.

Posko tersebut akan meningkatkan stok BBM dan LPG dari tingkatan TBBM/SPBBE sampai ke Penyalur. Diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 30-31 Mei 2019 dan puncak arus balik tanggal 8-9 Juni 2019.

“Untuk di Pulau Jawa, kita sudah tersedia sarana jalan tol, tapi itu beberapa alternatif, ada jalur selatan ada jalur utara itu kita siapkan SPBU nya. Demikian juga di daerah-daerah lain dan kita juga memprioritaskan daerah-daerah wisata sehingga tidak terjadi kelangkaan di tempat wisata,” jelas Sumihar.

Dia mengatakan, di jalur Pantura tersedia sebanyak 257 SPBU, di jalur tol Jawa ada 40 SPBU, di jalur Pansela sebanyak 519 SPBU, dan di Sumatera ada sebanyak 437 SPBU.

Posko Nasional ESDM menjamin ketahanan stok BBM selama Idul Fitri nanti tetap terjaga. Rinciannya, Premium dengan 1.118.277 kiloliter (KL) dengan ketahanan 21 hari, Pertalite 1.103.505 KL (21 hari), Pertamax dan Akra 92 dengan 909.992 KL (22 hari). Lalu untuk Solar dan Akrasol 2.104.331 KL (26 hari), Dexlite 45.305 KL (27 hari), dan Dex 36.437 (35 hari). Sedangkan untuk LPG stoknya 369.058 MT dengan ketahanan 27 hari.

Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Munir Ahmad mengatakan, untuk listrik, berdasarkan pengalaman yang ada, beban puncak saat Idul Fitri 1440 H/2019 diprediksi akan lebih rendah apabila dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur).

“Memperhatikan kondisi tersebut, prakiraan kondisi pasokan tenaga listrik pada saat Idul Fitri 1440 H/2019 untuk sistem kelistrikan Jawa-Bali, Sumatera, dan Indonesia Timur pada umumnya berada pada kondisi pasokan listrik aman,” ujarnya. (Ryman)