Pemerintah Realisasikan BBM Satu Harga Ke-32 di Nias Barat

oleh -
Manager Retail Fuel Marketing Region Sumbagut Agus Taufik (kedua kiri), Komite BPH Migas Hendry Ahmad (kiri), Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kemen ESDM Harya Adityawarman (kedua kanan), Ketua DPRD Nias Barat Nitema Gulo (kanan) mengisi bensin jenis premium ke motor dalam acara peresmian SPBU dalam program BBM satu harga di Desa Onolimbu, Nias Barat, Sabtu (2/12)/photo antara

NIAS BARAT-Pemerintah terus berupaya merealisasikan BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia. Kali ini, lembaga penyalur BBM Satu Harga mencapai titik ke-32 di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sabtu (2/12).

Peresmian SPBU Kompak 16.228.023 di Desa Onolimbu ini, dilakukan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Harya Adityawarman, Komite BPH Migas Hendry Ahmad, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Manager Regional Retail Fuel Marketing MOR I PT Pertamina (Persero) Agus Taufik Harahap, jajaran TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat Kabupaten Nias Barat.

Program BBM Satu Harga merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menteri ESDM mewujudkan Nawacita Jokowi-JK dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Harya Adityawarman mengatakan, melalui program BBM Satu Harga, Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia.

Terwujudnya BBM Satu Harga di Nias Barat, lanjut dia, merupakan hasil kerja sama seluruh pihak, termasuk Pemerintah Daerah, TNI dan Polri serta stakeholders terkait. “Dengan kerja sama ini, masyarakat Lahomi akhirnya bisa menikmati harga BBM yang sama dengan saudara-saudaranya di Pulau Jawa,” kata dia.

Harya juga meminta agar keberadaan SPBU dapat dijaga dengan baik sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

“Jangan sampai diborong oleh pengecer. Selain BPH Migas, pengawasan yang paling efektif juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” tambahnya.

Pasokan BBM untuk Lahomi, bersumber dari TBBM Gunung Sitoli yang berjarak sekitar 58 km dengan menggunakan moda transportasi mobil tangki.

Sebelum adanya SPBU dari BBM Satu Harga masyarakat di Lahomi, Nias Barat yang menggunakan BBM untuk transportasi darat, laut dan usaha perikanan seharga Rp 9.000 per liter. Saat ini, masyarakat dapat membeli BBM Premium dengan harga Rp 6.450 per liter dan Solar seharga Rp 5.150 per liter

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely sangat gembira dengan diresmikannya SPBU di Nias Barat dan.mengharapkan perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan.

“Dulu kami kalau mau mendapatkan BBM harus ke Gunung Sitoli. Itu makan waktu 2 jam. Kerinduan ini (adanya SPBU) terjawab sudah. Apalagi dengan BBM Satu Harga, luar biasa. Ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat kami yang hidup sangat sederhana di bidang pertanian dan perikanan. Di sini tidak pabrik. Dengan adanya SPBU, ada warna warni, ada gambaran kota kabupaten,” papar Faduhusi.

Bupati mengharapkan di masa depan, daerah-daerah lain di Kabupaten Nias Barat juga dapat dibangun SPBU. Nias Barat terdiri dati 8 kecamatan dan 15 desa.

Harapan senada juga disampaikan Komite BPH Migas Hendry Ahmad. Penambahan SPBU akan dilakukan berdasarkan kebutuhan. Setiap tahun, BPH Migas menetapkan kuota BBM untuk kabupaten/kota, termasuk Nias Barat. “Tiap tahun kuota BBM kita tetapkan untuk kabupaten/kota. Ternasuk Nias. Tapi katanya (dulu) tidak ada SPBU, adanya Pertamini. Sekarang sudah ada SPBU,” ujar Hendry.

Manager Regional Retail Fuel Marketing MOR I PT Pertamina (Persero) Agus Taufik Harahap mengungkapkan, Pertamina secara konsisten menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengoperasian SPBU BBM Satu Harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Menurut dia, SPBU Kompak Lahomi merupakan SPBU ke-3 yang telah diresmikan dari 27 rencana lokasi tertentu program BBM Satu Harga di wilayah MOR I.

Ditjen Migas bersama BPH Migas dan Pertamina terus melakukan pemetaan lokasi sasaran program BBM Satu Harga. Untuk wilayah Sumatera, setelah Nias dalam waktu dekat akan ada 2 kabupaten lain yang didirikan lembaga penyalur BBM, yaitu Enggano (Bengkulu) dan Natuna (Kepulauan Riau).

Sesuai roadmap BBM Satu Harga, Pemerintah menugaskan Pertamina mengoperasikan 150 lembaga penyalur hingga 2019, masing-masing 54 titik pada 2017, 50 titik 2018, dan 46 titik pada tahun 2019. Sedangkan badan usaha lain yaitu AKR akan membangun 9 titik hingga 2019.