PLTMH Silangkitang Tambiski Beroperasi, Bupati: Ini Terbesar di Tapanuli Selatan

oleh -
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Silangkitang Tambiski 53 kW di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (24/2). (Foto: esdm.go.id)

TAPANULI SELATAN – Untuk kesekian kalinya Pemerintah kembali melistriki wilayah terisolir yang belum terjamah listrik PLN dengan memanfaatkan potensi energi setempat.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Silangkitang Tambiski 53 kW di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (24/2).

Hadir dalam peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatangan prasasti tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu dan Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu.

“Terima kasih Bapak Dirjen EBTKE yang telah mengalokasikan bantuan PLTMH 53.000 Watt yang saat ini telah melistriki 150 KK dan 96 titik penerangan jalan umum. Dari total kapasitas yang ada, baru terpakai 1/3, jadi masih masih tersisa 2/3 lagi dan saya sudah bicara dengan Pak Camat itu jangan jadi barang mubazir, sebaiknya digunakan untuk menumbuhkan industri-industri rumah tangga,” ujar Gus Irawan Pasaribu mengawali sambutannya seperti dikutip esdm.go.id.

“Saya akan dorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, saya akan carikan penggiling-penggiling kopi dan penggiling padi untuk masyarakat, nanti kita cari apa yang paling cocok agar ketersediaan listrik yang ada tidak mubazir,” katanya.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses energi kepada masyarakat dengan prioritas di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), melalui pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

“Energi listrik sudah menjadi kebutuhan vital bagi kehidupan masyarakat disamping makanan dan air, energi akan merubah kondisi suatu masyarakat karena energi merupakan pembuka peradaban,” ujar Dirjen EBTKE, Rida Mulyana.

Beroperasinya PLTMH Silangkitang Tambiski diharapkan dapat menjadi pemacu bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan produktif sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Silangkitang Tambiski.

“Anak-anak akan makin banyak belajar karena malam hari mereka bisa belajar, ibu dan bapak juga akan punya aktifitas lain di malam hari karena sekarang rumahnya sudah pada terang di malam hari,” lanjut Rida.

PLTMH Silangkitang Tambiski 53 kW dalam pengoperasiannya melayani rumah tangga sejumlah 150 KK dan 13 fasilitas umum seperti kantor desa, Poliklinik Desa, sekolah, maupun sarana ibadah.

“Uang yang kita gunakan untuk membangun PLTMH ini adalah uang rakyat, uang kita semua, untuk itu saya titip betul jangan sampai uang rakyat ini sia-sia dan PLTMH ini digunakan untuk kita semua jadi tolong dirawat dan dijaga PLTMH ini manfaatnya bisa optimal dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” pungkas Rida.

Bupati Tapanuli Selatan, Syahrul Pasaribu berterima kasih kepada Pemerintah Pusat utamanya Kementerian ESDM yang telah memberikan bantuan PLTMH kepada masyarakat Tapanuli Selatan.

Menurut Syahrul bantuan PLTMH dengan kapasitas 53.000 Watt ini merupakan bantuan PLTMH dengan kapasitas yang terbesar di Tapanuli Selatan.

“Bantuan PLTMH ini terwujud atas sinergi dari Legislatif, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah, karena jika tidak ada sinergi dari semua pihak untuk mendukung maka tidak akan terwujud,” ujar Syahrul.

Sama seperti Rida Mulyana, Syahrul juga meminta agar masyarakat menjaga dan merawat PLTMH Silangkitang ini. “Kepada seluruh masyarakat Silangkitang, kalau ingin ini betul-betul seterusnya PLTMH ini beroperasi dengan baik maka berpulang kepada kalian. Keberlangsungan PLTMH ini adalah air, maka jagalah hutan yang ada agar dapat menyimpan air, jangan lagi membuka hutan untuk berkebun, maksimalkan saja kebun yang sudah ada,” jelas Syahrul.

Pembangunan PLTMH untuk melistriki masyarakat merupakan juga bagian dari peningkatkan peran energi terbarukan dalam bauran enegi nasional yang ditargetkan dapat mencapai 23% dalam bauran energi primer tahun 2025 untuk melistriki daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).