Sebanyak 8.150 Rumah di Probolinggo dan Pasuruan Teraliri Jaringan Gas

oleh -
Masyarakat Probolinggo dan Pasuruan kini bisa menikmati energi bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien setelah dibangun 8.150 Sambungan Rumah Tangga (SR) jarigan gas. Pembangunan ini diresmikan langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto pada Rabu (16/10), di Kelurahan Tongas Wetan, Kabupaten Probolinggo. (Foto: esdm.go.id)

Probolinggo, JENDELANASIONAL.ID — Masyarakat Probolinggo dan Pasuruan kini bisa menikmati energi bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien setelah dibangun 8.150 Sambungan Rumah Tangga (SR) jarigan gas. Pembangunan ini diresmikan langsung oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto pada Rabu (16/10), di Kelurahan Tongas Wetan, Kabupaten Probolinggo.

Pembangunan jargas kali ini merupakan bagian dari 74.307 sambungan rumah (SR) jargas yang tersebar di 16 lokasi pada tahun 2019. Pembangunan jargas di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan dibangun dengan dana APBN Tahun Anggaran 2019 berdasarkan Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 333.7 K/12/MEM/2015, dan Nomor 119 K/10/MEM/2019.

Rincian pembangunan jargas terbagi 11 sektor, yakni lima sektor di Kabupaten Probolinggo dan enam sektor di Pasuruan. Berdasarkan rencana kerja, seharusnya jumlah sambungan yang terbangun 8.000 SR. Namun untuk mengakomodir tingginya antusiasme masyarakat terhadap jargas, maka Ditjen Migas menambah sambungan sebanyak 150 rumah tangga yang sumbernya dari Husky CNOOC Madura.

“Sumber pasokan gasnya berasal dari Husky CNOOC Madura Ltd dengan jumlah volume alokasi gas sebesar 0,2 mmscfd,” papar Djoko seperti dikutip esdm.go.id.

Pemerintah, sambung Djoko, kali ini menugaskan PT Pertamina (Persero) melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk selaku anak perusahaan (sub holding gas bumi). Pembangunan jargas dimulai pada 26 April lalu dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari atau lebih cepat dari jadwal. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala non teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan,” jelas Djoko.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menambahkan, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jawa Timur hingga saat ini mencapai 66.111 SR. “Diharapkan dengan bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, memberi banyak manfaat bagi masyarakat,” kata Redy.

Pembangunan jargas dilakukan di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas. Pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga selain lebih menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp 178 miliar per tahun atau jumlah impor LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton per tahun.

Pemerintah menargetkan pada akhir tahun ini sudah terbangun aliran gas sebanyak 404.139 SR. Tahun 2019 ini, jargas dibangun di 16 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kota Lamongan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Wajo. (Ryman)