50 Tahun STFK Ledalero, Jeda Agung untuk Refleksikan Keberhasilan dan Kegagalan

oleh -
Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero menggelar misa pada acara pesta “emas” atau perayaan 50 tahun kelahirannya di halaman depan Kapela Agung Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Minggu (8/9). (Foto: stfkledalero.ac.id).

Maumere, JENDELANASIONAL.ID — Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero menggelar pesta “emas” atau perayaan 50 tahun kelahirannya di halaman depan Kapela Agung Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, Minggu (8/9).

Tiga orang Uskup, para imam, segenap civitas akademika STFK Ledalero, para alumni, dan para undangan lainnya mengikuti misa kudus puncak perayaan tersebut.

Misa itu dipimpin oleh Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu dan didampingi oleh dua rekan Uskup yaitu Uskup Keuskupan Larantuka, Mgr. Frans Kopong Kung dan Uskup Emeritus Keuskupan Maumere, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira.

Sementara koor berasal dari gabungan beberapa mahasiswa STFK Ledalero, Kongregasi Bunda Hati Tersuci Maria (KBHTM), Susteran Fransiskan, serta Bapak dan Ibu dari Paroki Santo Thomas Morus, Maumere. Anggota koor pada misa emas STFK Ledalero adalah asuhan P. Justin Genohon, SVD, P. Eman Wero, SVD, dan P. Yosep Kusi, SVD. Selain koor, mata umat juga dimanjakan oleh penampilan 105 penari dari SMK Yohanes XXIII.

Dalam kata pengantarnya, Mgr. Edwald, menegaskan bahwa momentum emas STFK Ledalero adalah sebuah jedah agung bagi segenap dosen, semua tenaga kependidikan, para mahasiswa, dan para alumni.

“Usia emas bukanlah usia yang terbilang muda lagi. Perayaan emas ini mesti menjadi sebuah jeda agung. Jeda agung bukan hanya untuk membanggakan keberahasilan tetapi juga untuk merefleksikan kegagalan. Kita mesti rendah hati belajar dari kegagalan demi pencapaian prestasi dan keberhasilan,” tegas Mgr. Edwald seperti dikutip laman stfkledalero.ac.id.

 

Budak Idealisme, Hamba Realisme

Pater Superior General SVD, P. Paul Budi Kleden, SVD mendapat kesempatan untuk membagikan refleksi imannya dalam homili. Dalam refleksi imannya, Pater Superior berusaha mendialogkan secara harmonis Kitab Suci, filsafat, teologi, dan sastra.

“Orang yang bijaksana adalah orang yang memiliki idealisme dan serentak hidup dalam realisme. Orang yang bijaksana adalah orang yang idealis sekaligus realis. Kita tidak boleh menjadi budak idealisme dan hamba realisme. Orang yang diperbudak idealisme akan menampilkan diri sebagai seorang moralis yang kejam dan pekerjaannya hanya mencatat daftar kesalahan yang dibuat oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang diperhamba realisme akan menunjukkan diri sebagai seorang yang tidak punya arah dan orientasi hidup yang jelas,” jelas Pater Superior SVD.

Sebagai seorang alumni dan mantan dosen di STFK Ledalero, P. Paul Budi Kleden, SVD melihat lembaga pendidikan STFK Ledalero sebagai sebuah institusi yang berani berpikir sendiri, terus menyuarakan kebenaran, dan berusaha mencintai kebijaksanaan. Kebenaran dan kebijaksanaan tidak harus diusahakan semata-mata oleh filsafat, tetapi juga harus diusahakan bersama dengan ilmu-ilmu yang lain.

“Filsafat harus mampu membuka diri untuk berdialog dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu-ilmu sosial kemanusiaan. Dalam hal ini, metode yang digunakan filsafat semestinya adalah metode interdisipliner,” ujar Pater Superior.

STFK Ledalero adalah sebuah rumah yang tentu melepaskan anak-anaknya pergi secara bebas untuk berkarya. Namun, dia juga adalah rumah yang menantikan dengan penuh kerinduan kedatangan anak-anaknya walaupun hanya sesaat. Momentum pesta emas adalah waktu bagi anak-anak STFK Ledalero untuk datang kembali ke pangkuan bunda walau hanya sesaat.

“Yang terpenting dari kesempatan berkunjung walau sesaat di STFK Ledalero bukan sekadar untuk bernostalgia tapi lebih untuk membagi pengalaman suka dan duka dalam pengabdian terhadap kebenaran dan kebijaksanaan,” ujarnya.

 

Mentransfer Ilmu dan Membentuk Karakter

P. Yosef Keladu Koten, SVD dalam kata sambutannya mewakili ketua panitia perayaan emas STFK Ledalero, P. Otto Gusti Madung, SVD, menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kesuksesan perayaan emas STFK Ledalero sejak dibuka secara resmi pada 5 Semptember lalu. Dukungan semua pihak, seperti Bapa Uskup, pemerintah daerah dan propinsi, para alumni, segenap civitas akademika STFK Ledalero, para tokoh masyarakat, lembaga kepolisian, pihak bandar udara Frans Seda, dan para donatur adalah alasan utama dibalik kesuksesan semua kegiatan yang diprogramkan oleh panitia perayaan emas STFK Ledalero.

Kepala Biro Humas dan Protokol propinsi NTT mewakili Gubernur propinsi NTT dalam sambutannya mengungkapkan kebanggannya terhadap kiprah lembaga pendidikan STFK Ledalero dan karya semua alumninya yang tersebar di sejumlah wilayah di dunia ini. Gubernur NTT juga mengharapkan agar di tengah krisis moral bangsa ini, STFK Ledalero mesti tetap teguh pada komitmennya untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan yang tidak hanya berhenti pada usaha mentransfer ilmu tapi juga mendidik dan membentuk karakter baik para mahasiswa.

Kepala Biro Humas dan Protokol propinsi NTT mendatangi STFK Ledalero bersama dengan Kepala Badan Keuangan Propinsi NTT. Kepada STFK Ledalero, Kepala Badan Keuangan propinsi NTT memberikan bantuan sebesar 500 juta.

Dirjen Bimas Katolik, dalam kata sambutannya, mengapresiasi STFK Ledalero dengan beraneka prestasi yang pernah diukir selama 50 tahun. Beliau juga mengharapkan agar pihak STFK Ledalero tetap teguh pada komitmen untuk meningkatkan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik menjadi sebuah universitas.

“Langkah awal sudah dimulai dengan baik yaitu pembentukan program studi baru yaitu program studi Pendidikan dan Keagamaan Katolik (PKK). Semoga pada tahun-tahun mendatang, ada sejumlah program studi baru yang berhasil dibuka di STFK Ledalero,” kata Dirjen Bimas Katolik.

Pater Provinsial SVD Ende, P. Lukas Jua, SVD, dalam kata sambutannya, menegaskan bahwa 8 September bukanlah hari lahir STFK Ledalero. “Hari ini bukanlah dies natalis atau annus natalis STFK Ledalero”. Usia 50 tahun adalah usia pengakuan yang diberikan oleh pemerintah terhadap lembaga pendidikan STFK Ledalero. “Kalau merujuk pada sejarah, sejak tahun 1932 sudah terjadi aktivitas pendidikan dan pembinaan para caloin imam yang bertempat di Mataloko. Salah satu yang menjadi angkatan pertama adalah almarhum Mgr. Gabriel Manek. Itulah sebabnya, berdasarkan sejarah, lembaga pendidikan STFK Ledalero menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia,” jelas P. Lukas Jua, SVD.

P. Lukas Jua, SVD juga berpendapat bahwa ketika sebuah institusi hanya menjadi sekolah tinggi, maka perkembangannya akan mandeg. Itulah sebabnya, SVD memiliki cita-cita besar untuk menaikkan status STFK Ledalero dari sekolah tinggi menjadi universitas. Dalam rencana strategis selama 10 tahun ke depan, salah satu program besar yang diusahakan adalah menaikkan status STFK Ledalero dari sekolah tinggi menjadi sebuah universitas. “Cita-cita ini butuh kerja sama dan kekompakan,” tegas Pater Provinsial SVD Ende.

Menjelang usainya Perayaan Ekaristi merayakan usia 50 tahun diakuinya STFK Ledalero oleh pemerintah, beberapa ekor burung merpati dilepaskan terbang ke udara. Terbangnya burung merpati menjadi inspirasi untuk pergi mengejar cita-cita tanpa harus takut menghadapi tantangan dan godaan. Selain itu, ada juga upacara pemberkatan anakan pohon sukun untuk ditanam di halaman depan kantor STFK Ledalero. Seperti anakan pohon sukun membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang untuk menjadi sebuah pohon yang besar, begitulah juga hidup kita dan kiprah STFK Ledalero selalu membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang sebelum akhirnya mencapai hasil yang memuaskan.

 

Penyerahan Sertifikat

Untuk mencapai cita-cita akbar yaitu menaikkan status STFK Ledalero menjadi sebuah universitas, maka peran dan kerja sama semua alumni di beberapa wilayah sangat dibutuhkan. Atas koordinasi P. Bernard Raho, SVD dan P. Hendrik Maku, SVD, sudah terbentuk beberapa paguyuban para alumni STFK Ledalero di berbagai wilayah.

Ketua STFK Ledalero, P. Otto Gusti Madung, SVD, pada saat resepsi, menyerahkan sertifikat kepada perwakilan para alumni STFK Ledalero yang diterima oleh Ketua Alumni STFK Ledalero regio Maumere yaitu Bapak Lambert Dore Purek, S. Fil, BCC, alumnus STFK Ledalero angkatan 1988/1989.

Penyerahan sertifikat ini menjadi sebuah ucapan terima kasih bagi para alumni yang sudah ikut ambil bagian dalam menyukseskan perayaan emas STFK Ledalero serentak juga memohon bantuan dan kerja sama semua alumni untuk terus memberikan yang terbaik bagi lembaga pendidikan STFK Ledalero. (Ryman)