Ada Harapan Dalam Setiap Proses Demokrasi

oleh -
Prof. Adrianus Meliana dalam forum “Sosialisasi Pemilu : Menjadi Pemilih Cerdas” yang digelar di Paroki St. Yohanes Pembaptis – Parung Kabupaten Bogor, Sabtu 30 Maret 2019. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Sekalipun ada situasi kritikal yang terjadi dalam Pemilu di Indonesia yang antara lain mengenai integritas penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun Bawaslu, standar data Pemilu yang tidak akurat, peserta Pemilu yang cenderung pragmatis dan karakter pemilih yang mudah dibeli oleh pserta Pemilu dll, namun selalu ada harapan baru atas pilihan berdemokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prof. Adrianus Meliana dalam forum “Sosialisasi Pemilu : Menjadi Pemilih Cerdas” yang digelar di Paroki St. Yohanes Pembaptis – Parung Kabupaten Bogor, Sabtu 30 Maret 2019.

Adrianus juga menyampaikan bahwa masyarakat harus berani ambil peran dalam posisi publik, tidak saja melalui Pemilu tetapi juga pemilihan Pejabat Publik yang dilakukan melalui system seleksi, misalnya komisioner-komisioner lembaga. “Anda semua harus berani mengambil peran dalam posisi publik seperti komisioner-komisioner, dan tidak hanya melalui pemilihan melalui pemilu,” ujarnya.

Sedangkan Anton Sulis, Ketua FMKI Bogor dalam sosialisasi menyampaikan bahwa Pemilu adalah salah satu upaya menuju perwujudan kesejahteraan umum. “Maka menggunakan hak pilih adalah sebuah manifestasi pertanggungjawaban iman umat Katolik yang harus dihidupi. Memilih adalah salah satu bentuk komitmen kehadiran dan keterlibatan nyata umat dalam mengupayakan kebaikan untuk semua di masyarakat ini. Dalam segala ketidaksempurnaan, hendaknya kita semua masih percaya pada harapan-harapan baru atas negara Indonesia ini,” ujarnya.

Para narasumber dalam forum diskusi “Sosialisasi Pemilu : Menjadi Pemilih Cerdas” yang digelar di Paroki St. Yohanes Pembaptis – Parung Kabupaten Bogor, Sabtu 30 Maret 2019. (Foto: ist)

Sementara narasumber ketiga, Prasetyo Nurhardjanto yang merupakan Wakil Ketua DPPP Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) mengajak agar jangan menghabiskan energi hanya pada Pilpres. Ada hampir 20.000 kursi legislatif di seluruh Indonesia yang akan diperebutkan dalam Pemilu kali ini. Mereka akan kita percayakan menyelenggarkan negara ini lima tahun ke depan. Bahkan kedudukan DPRD Kabupaten/Kota lah yang paling bersentuhan dengan hidup kita sehari-hari yang harus menjadi fokus pemilih.

Karena itu, Prasetyo mengajak hadirin untuk ambil ambil bagian dalam Pemilu itu. “Cari tahu caleg pilihan kita melalui bermacam cara, utamanya sosmed. Pastikan bahwa Caleg yang kita pilih menyuarakan kebaikan dengan cara benar,” ujarnya.

Sosialisasi ini menjadi program kegiatan Seksi Kerawam Paroki St. Yohanes Pembaptis Parung, Bogor.

Pator Kepala Paroki Johannes Baptista, RD Yustinus Joned Saputra menyambut baik acara ini sekaligus mengajak umat untuk berani secara konkrit terjun dalam masalah politik setidaknya dalam Pemilu 2019 ini.

Acara yang dihadiri lebih dari 100 orang ini juga mendapatkan informasi teknis mengenai Pemilu mendatang serta pemahaman mengenai Dapil di daerah Parung dan sekitarnya. ***