AHY: Klaim Donald Trump Membahayakan Stabilitas Dunia

oleh -
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institut, Agus Harimurti Yudhoyono

JAKARTA-Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institut, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel.

Tindakan Unilateral semacam ini sangat membahayakan stabilitas, perdamaian dan keamanan di kawasan timur tengah dan dunia.

“Ini bertentangan dengan rules based internasional order. Juga bertentangan dengan semangat dialog, diplomasi dan negosiasi yang terus menerus dibangun untuk mengatasi konflik Palestina -Israel guna mencari solusi perdamaian yang permanen,” ujarnya.

Menurut AHY, keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibukota Israel bertentangan dengan berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Penyelesaian atas status Yerusalem memerlukan negosiasi langsung dan kesepakatan bersama, khususnya antara pihak Palestina dan Israel, di dalam kerangka Two state solution. Bangsa Palestina memiliki hak-hak yang harus diperhatikan, dan diperjuangkan di dalam konteks atas Yerusalem,”kritiknya.

Karena itu, AHY berharap semua pihak dapat segera membawa permasalahan ini ke dalam sidang umum PBB maupun Dewan Keamanan PBB.

Indonesia ujarnya perlu meminta, khususnya kepada negara-negara tetap DK PBB lainnya, yakni, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Rusia untuk memberikan tekanan dan atensi penuh terhadap isu ini.

AHY mendukung pernyataan resmi Presiden Jokowi Widodo yang mengecam keputusan AS.

“Harapan saya, Indonesia bisa berada di depan, menjadi pemimpin, untuk menggalang kebersamaan dengan negara-negara lain, bukan hanya negara-negara Islam atau yang tergabung dalam OKI saja, tapi juga negara-negara lain di dunia untuk menentang keputusan AS tersebut. Langkah Pemerintah RI perlu terus ditindaklanjuti melalui upaya diplomasi dan kepemimpinan yang efektif,” tegasnya.

Dirinya juga sangat berharap segenap elemen bangsa bersatu padu dan bersama-sama melakukan dialog, menyamakan persepsi dalam menyikapi isu ini termasuk dampaknya bagi masyarakat Indonesia.

Putra sulung dari Presiden RI ke-6 ini mengajak semua pihak mendukung dan memperjuangkan penuh kemerdekaan Palestina, sesuai amanat para founding father untuk berperan aktif mewujudkan perdamaian dunia.

“Selama saya menjadi penjaga perdamaian sebagai bagian dari pasukan PBB di Timur Tengah, di tengah konflik yang saya lihat dan rasakan, saya tahu betul begitu sensitifnya isu soal pengakuan Yerusalem itu. Pernyataan Presiden Trump mengganggu upaya-upaya perdamaian dan sensitivitas umat islam dunia termasuk Indonesia,” tutupnya.