Apresiasi Pemilu Serentak, Mendagri Imbau Masyarakat Tunggu “Real Count”

oleh -
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Setkab.go.id)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan apresiasiasinya kepada para penyelenggara Pemilu yang telah berhasil menyelenggarakan Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemilihan Legislatif) secara serentak dengan lancar.

“Pelaksanaan secara mayoritas di wilayah Indonesia berjalan lancar, tertib. Kerja KPU dan Bawaslu juga berjalan baik, meski ada kendala namun direspon cepat oleh KPU. Kami apresiasi hal itu,” kata Tjahjo di Jakarta, Kamis (18/4) pagi.

Sebagai salah satu indikator kesuksesan Pemilu Serentak 2019, Mendagri Tjahjo Kumolo juga menilai penyelenggaraan Pemilu mampu mengakomodir partisipasi masyarakat yang cukup tinggi.

“Setidaknya partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam tahap konsolidasi demokrasi di Indonesia melalui Pileg dan Pilpres 2019 ini,” ungkap Tjahjo.

Mendagri berpesan agar masyarakat tetap tenang meski hasil hitung cepat (Quick Count) di berbagai media telah dirilis. Ia meminta masyarakat tetap menunggu hasil resmi yang akan dilakukan melalui penetapan Pleno KPU (Real Count).

“Saya minta semua pihak dan masyarakat tetap tenang dan menjaga persatuan, kesatuan bangsa serta mari kita tunggu hasil resmi yang ditetapkan oleh KPU RI,” pesan Tjahjo.

Posko Monitoring

Setelah mengirimkan Tim Pemantauan Pemilu di seluruh provinsi di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka Posko Monitoring 24 jam non stop untuk memantau perkembangan situasi daerah sebelum dan setelah pelaksanaan Pemilu 2019.

“Kemendagri membuka posko monitoring pelaksanaan Pemilu di seluruh provinsi di Indonesia melalui video conference selama 24 jam non stop,” kata Tjahjo sesaat setelah memberikan hak pilihnya di TPS 72, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).

Posko monitoring Pemilu tersebut telah berjalan sejak H-2 Pemilu atau tanggal 15 April 2019 dan akan berjalan sampai H+2 Pemilu atau tanggal 19 April 2019. Setiap provinsi di Indonesia diwajibkan untuk melaporkan situasi terkini melalui video conference selama 5 hari berturut turut.

“Dengan dilakukannya video conference ini, kami berharap daerah dapat melaporkan situasi terkini sebelum, saat dan setelah penyelenggaraan Pemilu 2019. Jangan sampai ada permasalahan di daerah tapi tidak terlapor sampai ke tingkat pusat,” jelas Tjahjo.

Menurut hasil monitoring terkini, Mendagri menjelaskan, ada beberapa daerah yang kondisi cuacanya kurang baik, sehingga melalui video converence pihaknya langsung menerima laporan terkini dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

Tjahjo menambahkan, Posko monitoring tersebut dibuat untuk mengoptimalkan peran dan fungsi Kementerian Dalam Negeri. “Sebagai pembina dan pengawas penyelenggaraan pemerintahan di daerah, kami berharap inovasi pantauan Pemilu melalui video konference seperti ini dapat mendukung penyelenggar Pemilu agar Pemilu berjalan lancar dan damai,” pungkas Tjahjo. (Ryman)