Arcandra Ingatkan Pentingnya Mindset Mengelola Human Capital

oleh -
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Batam (ITEBA), Kepulauan Riau, Jumat (8/3). (Foto: esdm.go.id)

Batam, JENDELANASIONAL.COM — Kemajuan dunia pendidikan di Indonesia tidak hanya berdasarkan faktor fasilitas yang tersedia, namun perlu adanya perubahan pola pikir di dalamnya. Menciptakan inovasi, bekerja dengan tekad yang kuat, tanpa paksaan dan mengerjakan sesuatu hingga tuntas sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

“Apakah hanya fasilitas yang mampu membuat suatu inovasi kelas dunia? Tempat penting, tetapi lebih penting adalah mindset kita dalam mengelola human capital,” ungkap Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar saat memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Batam (ITEBA), Kepulauan Riau, Jumat (8/3).

Melalui perubahan paradigma ini, seseorang akan memiliki nilai tambah (added value) untuk bisa menghasilkan sesuatu sehingga akan melahirkan inovasi baru.

Dahulu, lanjut Arcandra, manusia itu hanya diperintah, namun lambat laun manusia pun berubah, berkembang menjadi aktif dan dibutuhkan. Maka berubahlah menjadi human capital. Human capital adalah seseorang yang mempunyai nilai tambah, karena setiap individu harus tumbuh dan menentukan ingin memiliki kemampuan lebih dibandingkan lainnya.

Jika melihat perusahaan-perusahaan dunia yang sukses mengubah peradaban dunia, filosofi mereka bukan lagi human resources, melainkan sudah human capital.

Kesuksesan, imbuh Arcandra, bukanlah suatu akhir dan bukan pula dilihat dari apa yang telah diraih, melainkan bagaimana lingkungan sekitar mendapatkan manfaat dari keberadaan seseorang.

“Sukses itu bukan suatu tujuan, tetapi merupakan perjalanan dari satu titik ke titik lain dimana dalam perjalanan tersebut seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan kepada lingkungan,” tutur Arcandra seperti dikutip esdm.go.id.

Sementara itu, Ketua Yayasan ITEBA, Asman Abnur berharap kepada para mahasiswa agar dapat menjadi para profesional di bidangnya, yang tidak hanya dapat berkiprah di dalam negeri melainkan juga di luar negeri.

Singapura yang letaknya berseberangan dengan Batam, telah memiliki banyak universitas bertaraf internasional. Asman sendiri menginginkan masyarakat Indonesia tidak perlu lagi kuliah dengan biaya tinggi ke Singapura. Karena ITEBA dibangun dengan standard yang sama berkualitas Internasional.

“Kuliah di Batam (ITEBA), harga Indonesia (memakai rupiah), rasa Singapura. Boleh kuliah di Singapura membayar dengan dollar, kalau di sini bayar rupiah tetapi sama (kualitasnya). Sehingga tidak perlu lagi kuliah di Singapura karena di sini rasa dan kualitasnya pun sama,” pungkasnya. (Ryman)