Asik Bang, Pendekatan Lunak untuk Tingkatkan Daya Tangkal Terhadap Terorisme

oleh -
Kabag Hukum dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kombes Pol. Astuti Idris, S.Sos, dalam kegiatan festival ASIK BANG di Café Petir kota Kupang, NTT, Selasa (26/7/2022). (Foto: Ist)

Kupang, JENDELANASIONAL.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak henti membuat terobosan dalam upaya pencegahan terorisme. Salah satunya melalui Festival Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG). Festival ini hendak mengajak anak muda untuk meningkatakan nasionalisme melalui seni musik.

Langkah ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, mulai dari musisi, akademisi, usahawan, hingga artis.

Hal itu dikatakan Kabag Hukum dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kombes Pol. Astuti Idris, S.Sos, dalam kegiatan festival ASIK BANG di Café Petir Kota Kupang, NTT, Selasa (26/7/2022).

Ia mengatakan melalui musik, nilai nasionalisme dan patriotisme dapat diajarkan dan dicerna dengan mudah oleh generasi muda. Dalam konteks NTT,  ada banyak hal bisa diangkat ke dalam musik yang bertema harmoni dan nasionalisme.

“NTT merupakan daerah yang memiliki segudang kearifan lokal yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas. Keteladanan dapat diberikan di berbagai aspek kehidupan dan lingkungan, seperti keluarga, sekolah dan masyarakat,” ujar wanita kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ini seperti dikutip dari siaran pers Pusat Media Damai (PMD), BNPT.

Ia memaparkan, BNPT sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diamanatkan menangani terorisme, memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dan cerdas seperti kegiatan ASIK BANG. Hal ini sebagai upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.

Diyakini pendekatan lunak sangat efektif dalam rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda pegiat dan pencinta musik, untuk menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme.

“BNPT memandang penting aspek pencegahan yang bersifat smart approach ini dalam upaya mewaspadai berkembangnya paham radikal terorisme yang membajak kepercayaan masyarakat. Pendekatan cerdas dan lunak seperti ini meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dan pencinta music,” paparnya.

Di tempat yang sama, musisi dan budayawan Nanang Hape memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ASIK BANG. Sebagai pendalang wayang urban Nanang menyampaikan Festival Aksi Musik Kebangsaan adalah cara tepat atau pilihan tepat menggandeng anak muda di 34 provinsi melalui FKPT dalam menggandeng pemuda dalam pencegahan terorisme sesuai dengan usianya.

“Ini langkah yang luar biasa, karena BNPT melakukan komunikasi (dalam rangka pencegahan terorisme) kepada anak muda dengan cara yang segar,” kata Nanang Hape yang juga salah satu juri dalam kegiatan festival ASIK BANG di Kupang ini.

Nanang menambahkan, bahwa mengisi ruang kosong anak muda dapat melalui media apa pun, salah satunya melalui musik. Musik mengisi rasa kebangsaan dan nasionalisme anak-anak muda, musik adalah sebuah gagasan damai yang diharapkan dapat dilihat dan didengar oleh khalayak banyak sehingga menumbuhkan semangat kebangsaan dan nasionalisme.

“Lewat musik kita dapat mengisi ruang kosong anak muda, lewat musik mereka dapat berkarya, mengisi syair yang indah tentang kebangsaan dan nasionalisme, musik yang dihasilkan pun memiliki sebuah gagasan damai yang dapat menumbuhkan narasi-narasi kebangsaan juga,” ujar Nanang.

Kegiatan ASIK BANG di NTT ini merupakan kegiatan yang ke-16 dari 34 FKPT provinsi di seluruh Indonesia, dengan mengusung tema : Damai Kita Harmoni Indonesia. Tiga terbaik masing-masing provinsi akan berlomba kembali di tingkat nasional untuk mendapatkan hadiah total Rp250 juta. ***