ASN Harus Jadi Role Model Gotong Royong di Era Pandemi

oleh -
Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar seminar dengan tema “Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”, pada Senin (14/9/2020). (Foto: ist)

Yogyakarta, JENDELANASIONAL.ID — Deputi Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar seminar dengan tema “Pancasila dalam Tindakan Gotong Royong Meningkatkan Peran ASN dalam Adaptasi Kebiasaan Baru”, pada Senin (14/9/2020).

Seminar yang dihadiri oleh perwakilan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Yogyakarta ini menerapkan proktol kesehatan ketat bagi semua peserta yang hadir untuk membiasakan dalam kebiasaan baru di masa pandemi.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa gotong royong adalah kekuatan bangsa dalam membangun kedaulatan bangsa.

“Gotong royong adalah kemampuan dan kekuatan kita dalam membangun kedaulatan,” jelas Romo Benny.

Benny menjelaskan ancaman selanjutnya dari pandemi ini adalah persoalan pangan.

“Ancaman krisis ini adalah pangan. Kedualatan dalam bidang mampu mengola sumber daya alamnya dan memenuhi kebutuhan pangannya,” tambahnya.

Adaptasi kebiasaan di masa pandemi ini yaitu masyarakat termasuk ASN harus bergotong royong dalam membantu kehidupan satu sama lain.

“Di era pandemi ini perlu bergotong royong, bisa membeli dan mengedukasi produk lokal kearifan disini penting, karena kalau kita konsumsi maka satu sama lain akan bisa saling mencukupi kebutuhan. ASN harus membantu dalam mengedukasi ini,” jelasnya.

Benny menjelaskan jika mencintai gotong royong maka kita bisa menyelesaikan permasalahan bangsa ini termasuk covid 19. Kesadaran yang kuat ini yang harus diutamakan termasuk ASN yang menjadi role model atau teladan bagi masyarakat.

ASN harus menjadi insan Pancasila yang berkeadaban, berkebudayaan, kesadaran  keberagaman, hingga bekerja untuk membangun dan merawat bangsa.

Kepala Kantor Regional I Yogyakarta Badan Kepegawaian Negara (BKN), Anjaswari Dewi menjelaskan bahwa sistem kerja ASN di era new normal yaitu memberlakukan work from home sehingga segala pekerjaan dapat terselesaikan walaupun dalam masa pandemi.  Memberikan reward dan punish bagi pegawai teladan agar memberikan semangat bagi para ASN.

Anjaswari menjelaskan bahwa pola layanan ASN kepada masyarakat tetap harus maksimal dan mematuhi protokol kesehatan.

“Dalam pola layanan ASN meminimalisir tatap muka, dukungan teknologi,  dan gotong royong dan bisa dilakukan melakukan kemajuan teknologi atau daring,” jelasnya.

ASN harus mampu multitasking dan jangan egois hanya dengan tugasnya masing-masing.

ASN  harus melakukan pelayanan yang prima harus responsif dan reaktif bagi masyarakat.

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN khususnya di masa pandemi tidak hanya sekadar penyerapan anggaran saja, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat.

“Tugas kita melayani, sehingga kita harus siap melayani bukan memerintah. Tidak cukup anggaran terserap dan lain sebagainya. Akan Tetapi apa dampak positif yang didapatkan oleh masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Rima menjelaskan bahwa pandemi menujukkan persatuan bangsa Indonesia.

“Pandemi ini menunjukkan  persatuan Indonesia yang kuat dibantu dengan kemajuan teknologi disini terjalin terajut rasa satu sama lain,” ujarnya.

Rima berharap ASN mampu memberikan teladan dan aktif dalam menyuarakan pesan positif untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Marilah bersemangat dan  produktif menyuarakan  pesan singkat dan dapat dengan mudah dimengerti masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan di era kebiasaan baru ini,” tutupnya. (Ryman)