Benny Susetyo: Cegah Polarisasi dan Politik Identitas dalam Pemilu 2024

oleh -
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo melangsungkan audiensi dengan Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Regional DKI Jakarta, Kamis (17/12/2020). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Pemilihan Umum 2024 mendatang adalah tonggak sejarah bagi rakyat Indonesia untuk membangun demokratisasi dan keadaban politik.

Hal itu dikatakan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo saat mengikuti seminar bertajuk “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menyongsong Pemilu Serentak tahun 2024 yang Damai dan Berkeadaban”. Seminar yang digelar secara hybrid itu diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Bekasi, pada Kamis (16/06/2022).

Hadir sebagai narasumber Rekor UIN Bandung, Prof Dr Muchtar Solihin, Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, dan Jajang Wahyudin dari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi.

Dalam pembukaan paparannya, Benny Susetyo menyampaikan bahwa negara Indonesia dapat menjadi champion of democracy terbesar di dunia jika Pemilu dapat berjalan secara damai dan tanpa konflik.

“Kita harus mencegah polarisasi, politik identitas dan SARA agar itu tidak terjadi. Maka yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana kita mendidik pemilih yang cerdas dan rasional, dan itu adalah tugas bagi kepala daerah, KPU, Bawaslu dan semua elemen masyarakat,” ujar Romo Benny.

Lebih lanjut Benny mengatakan bahwa kebijakan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh segmen masyarakat, peningkatan taraf hidup keluarga serta efisiensi tata kelola unsur pemerintahan yang ditawarkan oleh para calon pemimpin  harus realistis, terukur serta memberikan solusi, karena disitulah tercapainya keadilan seperti yang termaktub dalam sila ke-5 Pancasila.

“Pemilu adalah sarana untuk merajut kebersamaan, persaudaraan dan mewujudkan Indonesia yang jaya, oleh karena itu kita tidak bisa lagi untuk tidak bisa bersatu untuk mewujudkan cita-cita bangsa kita,” ucap Benny.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP tersebut memaparkan bahwa hanya dengan pendidikan politik yang ideal serta sinergitas antar elemen bangsa maka kita akan mampu menciptakan masyarakat yang cerdas untuk dapat memilih pemimpin yang cerdas, rasional dan tidak emosional.

“Ke depan kita sangat berharap bagaimana kita mampu mewujudkan Indonesia yang jaya, Indonesia yang mampu bersaing di kancah global karena Pemilu 2024 sangat menentukan untuk mewujudkan Indonesia yang demokratis,” tutup Benny. ***