Bom di Katedral Makassar, Ormas Katolik Ajak Umat Beragama Tetap Teguh dalam Solidaritas

oleh -
Ledakan yang diduga kuat merupakan bom bunuh diri terjadi di gerbang Gereja Katolik Katedral Makassar, pukul 10.30 WITA atau waktu setempat. (Foto: Suara.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID –Ormas Katolik menyatakan mengutuk keras ledakan bom di areal gedung Paroki Katedral Hati Kudus Yesus Makassar, Minggu (28/3). Umat Katolik sedang melaksanakan ibadah secara luring di Katedral dalam jumlah terbatas serta melalui prokes yagn ketat. Peribadahan  Minggu Palma ini sekaligus menandai awal Pekan Suci Paskah 2021.

Pimpinan Ormas Katolik menyatakan, perbuatan jahat bom bunuh diri ini jelas-jelas bukan perilaku serta sikap orang beragama.

“Pimpinan Ormas Katolik mengajak segenap umat beragama tetap teguh dalam solidaritas, dan senantiasa bekerjasama mengawal kepentingan masyarakat dan bangsa, serta menghormati kerukunan hidup beragama,” ujar Pimpinan Ormas Katolik melalui pernyataan pers di Jakarta, Minggu (28/3).

Pimpinan Ormas Katolik itu diwakili oleh Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) Hargo Mandiraharjo, dan Sekretaris Jenderal PP ISKA, Joanes Joko; Benedictus Papa, Ketua Presidium Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), dan Sekjen Tri Natalia Urada; Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Katolik (PP Pemuda Katolik), Karolin Margret Natasa, dan Sekjen Christoper Nugroho; Ketua Dewan Pimpinan Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia (DPP WKRI), Justina Rostiawati dan Sekjen E. Sri Hari Lestari; dan Sekretaris Nasional Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI), Yulius Setiarto.

“Kepada umat Katolik seluruh Indonesia dan khususnya  di Paroki  Katedral Makassar, kami menyerukan agar  tetap tenang, tidak terbawa  kecemasan serta  larut dalam  rasa takut. Kita bawa segenap peristiwa dan kekecewaan ini dalam doa  bersama,” ujar pimpinan Ormas Katolik tersebut.

Pimpinan Ormas Katolik mengatakan, di tengah pandemi yang belum berakhir, seharusnya semua pihak saling menjaga ketenangan dan ketertiban,  menjalankan protokol kesehatan, giat beramal bhakti, serta terus menjalin solidaritas untuk warga masyarakat terdampak.

Namun di tengah suasana peribadatan suci, sebuah bom, diduga bom bunuh diri, meledak di salah satu pintu masuk Katedral Makassar. Bom tersebut mengakibatkan belasan  korban terluka di tempat kejadian perkara. Katedral Makassar memiliki jumlah umat Katolik terbesar di Makasar dan menjadi ikon gereja Katolik tertua di Sulawesi Selatan.

Pimpinan Ormas Katolik berharap tragedi di Katedral Makassar itu dapat menjadi pengingat  kepada semua elemen bangsa dan lapisan masyarakat agar semakin memperkuat persatuan, solidaritas, kerjasama dalam kesatuan  bangsa dan tanah air Indonesia yang kaya oleh keragaman latarbelakang agama, budaya, dan suku.

Karena itu, mereka juga meminta Pemerintah, Polri dan TNI agar bisa mengungkap pelaku dan jaringannya agar mencegah peristiwa serupa terjadi dikemudian hari.

“Semoga Allah selalu memberkati Bangsa Indonesia dalam persatuan, damai, dan keadilan,” pungkas pimpinan Ormas Katolik. (Ryman)