Buat Konten Mengedukasi dan Bermanfaat bagi Masyarakat Adalah Wujud Bela Negara  

oleh -
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) RI Mayjen TNI Dadang Hendrayudha dalam acara “Ngopi Daring Bela Negara” dengan tema “Aku, Konten, dan Bela Negara”, yang di selenggarakan oleh Ditjen Pothan Kemhan RI di Jakarta, Kamis (9/9/2021). (Foto: Humas Pusat Media Damai BNPT)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Semua Konten Kreator yang ada di Indoensia khususnya anak- anak generasi muda seperti milenial dan generasi Z diharapkan bisa memberikan konten yang bermanfaat dan mengandung edukasi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini agar  masyarakat bisa semakin cerdas dan bangsa Indonesa bisa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam memajukan Tanah Air.

Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) RI Mayjen TNI Dadang Hendrayudha dalam acara “Ngopi Daring Bela Negara” dengan tema “Aku, Konten, dan Bela Negara”, yang di selenggarakan oleh Ditjen Pothan Kemhan RI di Jakarta, Kamis (9/9/2021).

“Karena saya sangat yakin bahwa di Indonesia ini banyak sekali anak-anak muda yang mau bergerak, beraksi dalam upaya membuat konten yang mengedukasi buat pemirsa demi kemajuan bangsanya. Mereka akan muncul sesuai dengan zamannya. Karena untuk menjadi orang yang sukses harus melihat sesuatu dalam bentuk yang lain, tentunya harus kreatif dalam melihat sesuatu untuk menjadi lebih berguna bagi banyak orang,” kata Mayjen TNI Dadang Hendrayudha seperti dikutip dari siaran pers Pusat Media Damai (PMD) BNPT di Jakarta, Jumat (10/9).

Acara ini digelar secara daring maupun live di Youtube Kemhan RI dan Instagram ini menghadirkan beberapa narasumber yakni Entrepreneur yang juga influencer Atta Halilintar, Konten Kreator Edutainment, Koharo dan Konten Kreator Masak Eddy Siswanto. Acara ini dipandu oleh moderator Dennis Adishwara, dan Teuku Zacky.

Mayjen Dadang  mengatakan bahwa, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, dengan populasi penduduk sekitar 271 juta serta pengguna gadget sebanyak hampir 170 juta. Dan itu akan sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu ancaman yang harus terus diwaspadai adalah terorisme. Jaringan kelompok terorisme ini masih sering melakukan pembodohan dengan melakukan upaya propaganda melalui sosial media.

“Adanya konten kreator yang memberikan konten edukatif ini juga adalah salah satu upaya bela negara, untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat, untuk lebih baik dalam penggunaan sosmed. Untuk itu saya mengajak kepada saudara-saudara semua, untuk melakukan 3 hal yaitu ‘Saring Sebelum Sharing’. Karena masyarakat harus bijaksana dalam menggunakan sosmed,” katanya.

Lebih lanjut alumni Akmil tahun 1988 ini sangat berharap agar masyarakat ataupun para generasi muda yang berprofesi sebagai konten kreator bisa memberikan edukasi yang mencerahkan, menyejukan dan membuat damai masyarakat. Ini agar masyarakat mendapat suguhan konten positif.

“Mari kita memberikan apresiasi kepada anak muda yang selalu memberikan hal-hal yang positif. Bela negara sekarang bukan untuk angkat senjata, tetapi orang-orang yang berkarya bukan yang banyak gaya, dengan mengancam dan menjelek-jelekkan,” ujarnya.

Untuk itu perwira tinggi berpangkat bintang dua yang pernah menjabat sebagai Kepala Biru Umum (Karoum) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini meminta kepada masyarakat untuk turut serta berperan dalam membuat karya-karya yang kreatif demi memajukan bangsa ini.

“Saya minta kepada masyarakat yang hadir langsung ataupun secara online semuanya untuk melakukan Bela Negara dengan cara berbuat baik dan benar apapun status sosial kita. Harus bisa berkarya untuk kemajuan bangsa ini,” ujar mantan Kasubdit Kontra Propaganda dan Kasubdit Kesiapsiagaan BNPT ini mengakhiri.

 

Bentuk Peduli Terhadap Indonesia

Sementara itu Atta Halilintar menceritakan bahwa pada awalnya saat dirinya menjadi konten kreator mempunyai mimpi membuat lapangan pekerjaan yang banyak dengan menjalankan sebuah usaha yang bisa memberikan lapangan pekerjaan. Tetapi nayatanya hanya menjadi konten kreator saja tidak akan bisa memberikan lapangan pekerjaan.

“Ketika masuk di dunia konten kreator harus mempertebal mental dalam kritikan, untuk tetap bertahan di dunia entertaiment. Saya mengawali menjadi konten kreator dengan mempromosikan produk yang dijual, kemudian terus konsisten dalam membuat konten pastinya akan membuahkan hasil,” ujar Atta.

Menurutnya sebagai bentuk peduli kepada Indonesia, konten kreator harus terus mengedukasi. Karena  inilah cara yang digunakan dalam bentuk bela negara. “Konten kreator mempunyai tanggung jawab moral yang besar, proses pendewasaan juga hal yang penting dalam membangun dan membuat konten dalam membangkitkan nasionalisme kita, cinta pada negara Indonesia, dan peduli kepada sesama,“ ujar Atta.

Sementara itu Konten Kreator Koharo menceritakan bahwa untuk memulai menjadi konten kreator, pertama kalinya harus mampu mencari jati diri dan selalu mengeksplor yang kemudian  pada akhirnya mentukan di konten apa yang cocok.

“Seperti bagaimana kaitannya menjadi konten kreator terkait bela negara? Memilih edutaiment salah satu hal yang keterkaitan dengan bela negara, seperti pembuktian hoax atau fakta, dan pembuktiannya untuk tidak membodohi anak-anak bangsa yang suka termakan hoax,” ujar Koharo.

Berbeda dengan Koharo, Eddy Siswanto sebagai Konten Kreator Masak menuturkan bahwa dalam membuat konten just be your self.  “Karena membuat masakan saja banyak sekali ragam makanan yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang mana hal itu sama saja dengan cinta Indonesia,” pungkasnya. ***