Cendekiawan dan Rohaniwan Katolik B Herry Priyono Wafat Hari Ini  

oleh -
Dr. Bernardinus Herry Priyono SJ, cendikiawan, rohaniwan Katolik, dan penulis buku, wafat pada hari Senin (21/12/2020) pukul 10.05 WIB. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID –Dr. Bernardinus Herry Priyono SJ, cendikiawan, rohaniwan Katolik, dan penulis buku, wafat pada hari Senin (21/12/2020) pukul 10.05 WIB. Romo Herry, demikian dia bisa disapa, meninggal dunia akibat serangan jantung.

Dosen di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara ini sempat tak sadarkan diri pada Senin pagi sekitar pukul 10.05 WIB. Setelah dilarikan ke Rumah Sakit St, Carolus, Jakarta, tim medis menyatakan Romo Herry telah meninggal.

Romo Herry Priyono dikenal sebagai penulis produktif. Pemikirannya juga sangat mendalam, baik dalam bidang ekonomi, politik maupun filsafat. Karyanya mencakup banyak bidang ilmu yaitu sosial, filsafat, korupsi dan masalah globalisasi.

Pria lulusan University of the Philippines, Quezon City, Filipina ini pernah menerima The Robert McKenzie Prize pada 1998 dari LSE.

Dosen tamu di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta itu juga banyak memublikasikan karya dalam bentuk buku hingga jurnal ilmiah.

Romo Herry merupakan dosen tetap dan Ketua Program Studi Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta. Sesekali menjadi dosen tamu dan penguji di beberapa universitas lain. Ia mengampu mata kuliah ilmu-ilmu sosial, pengatar studi filsafat, filsafat politik, filsafat ekonomi, filsafat ilmu-ilmu sosial, metode penulisan tesis Magister, metode penelitian dan penulisan disertasi PhD, korupsi & anti-korupsi, dan masalah globalisasi. Minat risetnya dalam bidang ekonomi-politik, teori sosial, dan sejarah pemikiran.

Pada paro pertama dekade 1990-an, ia bekerja sebagai peneliti utama dan Wakil Direktur Institut Sosial Jakarta (ISJ) yang aktif mendampingi kaum miskin kota dan melakukan advokasi bagi hak-hak dasar. Di bulan Mei 1998, ia kebetulan berada di Jakarta dan membantu korban kerusuhan serta memetakan pola kejadian.

Jebolan filsafat dari STF Driyarkara, Jakarta ini kemudian belajar sosiologi di University of the Philippines, Diliman, Quezon City, Metro Manila, sampai gelar MA. Pulang ke Indonesia dan belajar teologi sampai gelar sarjana di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Usai kerja beberapa tahun, ia berangkat ke London, Inggris, untuk belajar ekonomi-politik dan teori sosial di London School of Economics and Political Science (LSE), lulus MSc (distinction), lalu melanjutkan studi sampai gelar PhD. Ia menerima The Robert McKenzie Prize 1998 dari LSE untuk prestasi akademik.

Selain terlibat dalam berbagai forum internasional dan nasional, ia juga menulis dalam bentuk buku, bagian buku, artikel jurnal, dan opini di media nasional dan internasional.

Berikut daftar buku karya Herry Priyono:

  • Anthony Giddens: Suatu Pengantar(KPG, 2002, 2016)
  • Sesudah Filsafat: Esai-Esai untuk Franz Magnis-Suseno(Kanisius, 2006) – penulis & editor.
  • A Steward of Police Reform: Understanding Two-Year Labour of IOM Police Project in Aceh, Geneva, 2008 – co-author.
  • ‘Jalan Paradoks Sjahrir’ dalam H. Rosihan Anwar (ed.), Mengenang Sjahrir(Gramedia, 2010)
  • ‘Re-Embedding the Economy for the Common Good’dalam A Common Word (Minneapolis: LWF University Press, 2012)
  • ‘Recasting the Development Approach in Indonesia’ dalam M. Reder et al. (eds.), Global Common Good: Intercultural Perspectives on a Just and Ecological Transformation (New York: Campus Verlag, 2015).
  • Menggeledah Korupsi’ dalam F. Budi Hardiman (ed.), Dengan Nalar dan Nurani(Penerbit Kompas, 2016). (Ryman)