Cuitan Nyinyir Wiranto, Ketum PPAD: Tidak Pantas Dilakukan Istri Prajurit

oleh -
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Kiki Syahnakri. (Foto: Tribnunnews.com)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Isu panas yang menyedot perhatian semua pihak khususnya di lingkungan keluarga besar tentara (KBT) saat ini adalah berita viral penghentian jabatan Dandim Kendari serta pemeriksaan istrinya oleh Polda Sultara, pasca cuitan istri Dandim tersebut terkait isu penusukan Menkopohukam Wiranto.

Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Kiki Syahnakri akhirnya juga angkat bicara. Dia mengajak agar semua warga PPAD untuk melihat masalah ini dari sudut pandang “Etika Keprajuritan” sebagaimana ketika kita masih sama-sama dalam dinas aktif.

“Terlepas dari latar belakang peristiwa penusukan terhadap Pak Wiranto Menkopolhukam yang belum terungkap lengkap, cuitan  ibu-ibu yang viral di media sosial tersebut tidak pantas dan tidak layak dilakukan oleh seorang istri prajurit TNI,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut Kiki, budaya organisasi yang berlaku di lingkungan TNI dimana istri wajib menyesuaikan dan mendukung tugas-tugas suami, merupakan sesuatu kewajiban istri prajurit TNI. Budaya organisasi inilah yang membedakannya dengan organisasi lainnya.

Dia mengatakan, memang merupakan hak setiap warga negara termasuk para prajurit dan keluarganya untuk berkomunikasi melalui sosial media. Namun, tetap harus berkomunikasi dengan santun, tidak bersifat gossip dan provokatif, terlebih lagi bila yang menjadi objek pembicaraan adalah atasan/senior suami.

Karena itu, kasus tersebut yang disertai juga dengan tindakan yang dilakukan pimpinan TNI AD ini merupakan hal yang baik untuk menjadi pelajaran bagi para prajurit dan keluarganya serta KBT. “Maka sepantasnya kita mendukung langkah tindakan Kasad, dengan tetap memberikan masukan serta koreksi sesuai kepatutan,” ujarnya. (Ryman)