Debat Capres Diharapkan Jadi Usulan Strategis Masalah Bangsa

oleh -
Pasangan Capres-Cawapres pada pemilu 2019. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM —  Debat Capres-cawapres akan dimulai pada Kamis (17/1/2019) malam ini pukul 20.00 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil tema tentang “Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme” untuk dibahas kedua pasangan calon.

Pengamat terorisme, Stanislaus Riyanta mengatakan, Indonesia mempunyai permasalahan serius terkait terorisme dan HAM. “Terorisme adalah masalah yang sekarang masih dihadapi dan HAM adalah masalah masa lalu yang oleh banyak pihak dituntut untuk diselesaikan,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

“Debat nanti malam tentu saja diharapkan tidak hanya menghasilkan tontonan retorika tetapi menjadi suatu usulan stategis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan hukum, HAM, korupsi dan terorisme,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Ahmad Sabiq berharap KPU memperbanyak materi tentang upaya pemberantasan korupsi dalam debat capres karena persoalan itu sudah sangat memprihatinkan masyarakat.

“Selain soal ekonomi, materi mengenai upaya pemberantasan korupsi ini penting, harus diperbanyak,” kata Ahmad Sabiq di Purwokerto, Kamis seperti dikutip Antaranews.com.

Dia menjelaskan, materi debat bisa fokus pada strategi pemberantasan korupsi menurut masing-masing pasangan capres dan cawapres.

“Misalnya, apa yang telah dilakukan petahana dalam rangka pemberantasan korupsi sebagaimana yang dulu dijanjikan dalam kampanye pilpres 2014,” katanya.

Selain itu, kata dia, mengenai permasalahan apa yang dihadapi dalam upaya pemberantasan korupsi lalu bagaimana strategi di masa mendatang.

“Selain itu, apa strategi dari kubu kompetitor dalam upaya pemberantasan korupsi,” katanya.

Sementara itu, dia juga menambahkan, publik tentunya mengharapkan berlangsungnya debat yang menarik dan tidak monoton.

“Meskipun demikian debat capres harus tetap fokus pada permasalahan-permasahan yang substantif,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa melihat dan mengetahui apa perbedaan mendasar dari pandangan dua pasangan calon tersebut.

“Debatnya harus tetap greget, jangan garing atau membosankan, harus menghibur, akan tetapi tidak meninggalkan esensi,” katanya.

Sejumlah panelis yang hadir dalam acara itu yakni Profesor Bagir Manan, Profesor Hikmahanto Juwana, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, dan Margarito Kamis. (Ryman)