Dorong Indonesia Jadi Lima Besar Dunia, Peran Komisi Informasi Sangat Penting

oleh -
Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Komisi Informasi (KI) seluruh Indonesia yang digelar oleh KI Pusat di Hotel Courtyard by Marriot, Jl. Juanda Dago Bandung, Senin (29/07) malam. (Foto: Ist)

Bandung, JENDELANASIONAL.ID — Komisi Informasi memiliki peran yang sangat besar untuk menjadikan Indonesia kekuatan lima besar dunia pada tahun 2030.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) Rosarita Niken Widiastuti saat menyampaikan keynote speech pada acara pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Komisi Informasi (KI) seluruh Indonesia yang digelar oleh KI Pusat di Hotel Courtyard by Marriot, Jl. Juanda Dago Bandung, Senin (29/07) malam.

Pada kesempatan pembukaan Rakarnis KI ke-9 itu, hadir juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Komisi I DPRD Jabar H Syahrir yang didahului dengan tari pembukaan tari merak. Acara diawali laporan dari Kepala Biro Keuangan Kemenkominfo yang juga Plt Sekretaris KI Pusat Bambang Sigit Nugroho dan sambutan Ketua KI Pusat Gede Narayana serta pembukaan oleh Gubenur Ridwan Kamil yang diikuti KI Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia serta semua Komisioner KI Pusat yang terdiri dari Wakil Ketua Hendra J Kede, Komisioner Bidang Kelembagaan Cecep Suryadi, Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi Wafa Patria Umma, Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi Arif Adi Kuswardono, Bidang Litbang dan Dokumentasi Romanus Ndau Lendong, dan Bidang Regulasi dan Kebijakan Publik M Syahyan.

Lebih lanjut Niken Widiastuti menyampaikan bahwa peran Komisi Informasi sangat strategis dalam upaya mendorong Indonesia sebagai negara lima besar dunia pada tahun 2030 atau tahun 2045, tepat seratus tahun Indonesia merdeka. Karena menurutnya, salah satu faktor penting dalam upaya mewujudkan Indonesia masuk dalam jajaran lima besar dunia ditentukan oleh penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Government).

“Untuk menjalankan good government maka factor pengawasan publik melalui akses keterbukaan informasi publik menjadi sangat penting,” katanya menjelaskan.

Menurutnya penyelenggaraan pemerintahan melalui aksi pemerintahan yang bersih, efektif, demokrasi dan  terpercaya hanya dapat diwujudkan jika pelaksanaan keterbukaan informasi publik penyelenggara negara berjalan baik.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa untuk menuju Indonesia lima besar dunia maka transformasi digital tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena era sekarang sudah memasuki era digital yang perlu untuk meningkatkan kinerja pemerintahan di daerah termasuk Komisi Informasi di pusat dan daerah.

Untuk itu, menurutnya daya saing global bangsa Indonesia hanya dapat tercapai jika tranformasi digital berjalan mulus. “Untuk dapat bersaing secara global, Indonesia harus mendorong smart city menjadi smart province, hingga menjadi smart nation,” katanya lagi.

Namun diingatkan juga bahwa teknologi digital hanya sarana untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan cerdas. Ia berharap Komisi Informasi dapat berperan lebih besar lagi guna menggapai daya saing lima besar dunia, dan yang tak kalah pentingnya untuk menuju lima besar dunia maka selain syarat keterbukaan informasi maka perlu politik yang stabil sehingga bangsa Indonesia terus bersatu. (Ryman)