Empat Hal Penting dari Kunjungan Presiden Jokowi ke Tiga Negara

oleh -
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M, Ph.D. (Foto; Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Senin, 25 Juli 2022, untuk memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur. Ketiga negara tersebut yaitu RRT, Jepang, dan Korea Selatan merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, ada empat hal penting dari kunjungan Presiden ke China, Jepang dan Korsel tersebut.

“Pertama memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan 3 negara yang dikunjungi. Penekanan ada pada sektor ekonomi dan investasi. Presiden juga akan menawarkan proyek-proyek IKN bagi para inveator di 3 negara,” ujar Hikmahanto melalui siaran pers di Jakarta, Senin (25/7).

Kedua, Presiden melakukan konsultasi dengan pemimpin 3 negara ini terkait upaya menghentikan perang di Ukraina. “Ini dilakukan agar tidak terjadi krisis pangan sebagai akibat terganggunya rantai pasok pangan dari Ukraina dan Rusia ke berbagai negara di dunia,” ujar Rektor Jenderal Ahmad Yani itu.

Ketiga, Presiden bisa melakukan pembahasan secara informal proposal Indonesia sebagai terobosan perekonomian dunia yang akan dibahas secara formal di KTT G20 pada Nopember di Bali mendatang.

Terakhir, Presiden memverikan personal touch agar pemimpin tiga negara bersedia hadir di KTT G20. “Presiden sudah lakukan hal ini ke pemimpin negara-negara yang tergabung di G7, Presiden Zelensky dan Presiden Putin,” ujarnya.

Sementara itu di Beijing, Presiden Jokowi bisa memastikan agar pemberian pinjaman China ke Indonesia semata-mata komersial dan tidak berujung seperti Srilanka.

Presiden juga dapat meminta China untuk memperhatikan kelestarian laut di Laut China Selatan dengan tidak melakukan eksploitasi ikan berlebihan oleh para nelayannya.

Sementara dalam kunjungan ke Jepang, Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya.

“Untuk di Korea Selatan Presiden dapat meminta Korsel mendorong industri pertahanannya bekerja sama dengan industri pertahanan Indonesia mengembangkan alutsita modern dan canggih,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dengan pesawat Garuda Indonesia (GIA-1), Presiden beserta rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, sekitar pukul 14.00 WIB. Kepala Negara beserta Ibu Iriana akan menempuh penerbangan menuju Beijing Capital International Airport, RRT selama kurang lebih 7 jam dan diperkirakan tiba pada malam hari nanti.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Beijing, RRT, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Kepala Protokol negara Andy Rachmianto.

Sementara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berada di Beijing untuk mempersiapkan kunjungan Presiden. ***