Eudaimonia-Kebahagiaan

oleh -
Yesus sedang berkotbah di bukit tentang Sabda Bahagia. (Foto: Ilustrasi)

Oleh: RD. Emanuel Kiik Mau*)

Luk. 6:17.20-26

Hari Minggu Biasa VI

JENDELANASIONAL.ID — Dalam bahasa Yunani, Eudaimonia terdiri dari dua suku kata, yakni: Eu artinya baik, bagus dan daimon artinya roh, kekuatan batin.

Secara harafiah, istilah ini mengacu pada kondisi kebahagiaan oleh perlindungan roh yang murah hati.

Indahnya, mereka yang disapa berbahagia ialah mereka yang kecil, yang tampak dalam 4 kelompok ini:

  1. Orang yang Miskin:

Orang miskin selalu bergantung pada Tuhan. Tuhan mencintai orang kecil dan sederhana.

  1. Orang yang Lapar:

Kelaparan itu konsekuensi dari kemiskinan. Tuhan hadir bagi mereka yang lapar. Mereka yang lapar dipuaskan, dikuatkan dalam perjamuan yang memuaskan dan tak akan merasa lapar lagi.

  1. Orang Yang Menangis:

Tuhan menjanjikan Sukacita Mesianis. Mereka yang menangis akan tertawa. Tuhan hadir sebagai Tuhan Yang Maha Mengubah duka jadi sukacita, air mata jadi mata air.

  1. Orang yang Tertindas:

Tuhan menjanjikan penghiburan yang sejati bagi orang yang teraniaya, dicela, ditolak, karena nama Tuhan. Ia hadir sebagai Tuhan Yang Maha Menghibur.

Jelas di sini, Tuhan hadir sebagai Tuhan Yang punya Trilogi Cita Rasa yakni:

  1. Tuhan Yang Esa
  2. Tuhan Yang Kuasa
  3. Tuhan Yang Berbela Rasa

Santo Ambrosius merenungkan Sabda Bahagia Yesus ini dan meringkaskan dalam 4 Jalan atau Keutamaan Fundamental, sebagai berikut:

  1. Kesederhanaan:

Orang sederhana tidak akan rakus, tetapi ia mampu bersyukur merasa berkecukupan dan hidup bahagia.

  1. Keadilan:

Manusia mesti selalu lapar akan keadilan. Tidaklah baik jika hati manusia itu dibutakan oleh kepentingan pribadinya dan melupakan kepentingan orang lain, sehingga berlaku tidak adil untuk mendapatkan materi dan keuntungan sebanyak-banyaknya, dengan merampok harta dan berkat tetangganya. Kasihilah seorang akan yang lain.

  1. Kebijaksanaan:

Orang bijaksana digambarkan sebagai orang yang menangis. Ia menangis karena merasa bersalah dan tobat di hati atas dosa-dosanya. Ia tidak akan sombong, penurut, tenang, dan rendah hati.

  1. Ketabahan:

Iman akan Kristus jadi sebab kita dibenci, dicela, ditolak dan dikucilkan bahkan dianiaya. Tetapi ganjaran besar menanti mereka yang tabah memikul salib ini. Orang yang tabah mempunyai kelembutan hati dan belas kasih.

Ke-4 keutamaan itu bisa kita kejar dan pupuk dengan baik dalam hati kita, bila kita selalu mengandalkan Tuhan. Nabi Yeremia secara jelas mengatakan hal ini. Oleh karena itu, iman dan harapan kita kepada Tuhan janganlah pernah pudar. Baiklah kita selalu ingat kata-kata Nabi Yeremia ini: “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Yer. 17:7-8.

Selamat pagi dan salam sehat selalu untuk kita semus.

Selamat hari Minggu. Dalam Yesus kita bersaudara.

Tuhan memberkati.

Salam Kasih dan Doa.

Minggu, 13 Februari 2022.

*) Penulis adalah Imam dari Keuskupan Atambua