Gunung Agung Erupsi, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 4 Km

oleh -
Erupsi Gunung Agung Bali

Jakarta, JENDELANASIONAL.COM — Pagi ini, Selasa 22 Januari 2019 pukul 03:42 WITA Gunung Agung, Bali kembali mengeluarkan erupsi. Pengamatan visual dari Pos Pengamatan Gunung Agung, kolom abu teramati +- 2.000 m di atas puncak (+- 5.142 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi +- 2 menit 25 detik. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 4 Km dari puncak Gunung Agung.

“Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru,” demikian rilis yang diterima esdm.go.id dari Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hari ini, Selasa (22/1).

Selain dilarang beraktivitas dalam radius 4 Km, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Agung akan terus dan senantiasa selalu berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Karangasem dan instansi terkait lainnya untuk memantau perkembangan kegiatan vulkanik Gunung Agung. (Ryman)