Hari Perkawinan Sedunia, Kardinal Suharyo: Bertumbuh dalam Kasih Terbatas untuk Mengasihi dengan Kasih yang Semakin Tak Terbatas

oleh -
Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo menjadi konselebran utama dalam misa memperingati Hari Perkawinan Sedunia 2021 di Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Minggu (14/2). Misa tersebut juga memperingati HUT ke-45 Komunitas Marriage Encounter (ME).

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo menjadi konselebran utama dalam misa memperingati Hari Perkawinan Sedunia 2021 di Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Minggu (14/2). Misa tersebut juga memperingati HUT ke-45 Komunitas Marriage Encounter (ME).

Dalam homilinya, Uskup Agung Jakarta itu mengatakan bahwa hidup berkeluarga merupakan salah satu jalan menuju kesempurnaan kasih. Karena itu, hal ini, harus terus merasuki para pasangan suami-istri maupun keluarga-keluarga kristiani.

“Semoga keyakinan iman bahwa hidup berkeluarga adalah jalan menuju kesempurnaan kasih semakin merasuk dalam batin keluarga-keluarga kita, dan semoga usaha kita terus mewujudkan keyakinan itu, tentu dengan bantuan rahmat Sakramen Perkawinan dan berbagai pengorbanan yang jadi konsekuensinya, sungguh mendatangkan kebahagiaan sejati di dalam keluarga-keluarga kita,” ujar Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini.

Seperti dikutip dari PEN@ Katolik, dalam misa yang juga digelar secara virtual itu, Kardinal Ignatius mengatakan bahwa seperti apa pun kenyataan yang dihadapi, kita harus tetap yakin bahwa Allah adalah kasih.

Mengutip pesan Paus Fransiskus, Uskup mengatakan bahwa pandemi Corona-19 ini merupakan “salah satu tanda zaman di antara tanda-tanda zaman lain yang mesti kita cari dan kita temukan hikmahnya dalam kaca mata iman.”

Ignatius mengatakan, saat wabah mulai menyebar pada Maret 2020, Paus mengatakan bahwa Tuhan sendiri mengundang manusia untuk memahami masa berat ini sebagai saat memilih. Karena itu, katanya, masa berat ini bukanlah hukuman yang datang dari Tuhan, tetapi adalah saat yang menentukan bagi umat manusia.

“Inilah saat bagi kami untuk memilih mana yang sungguh berarti bagi hidup ini dan mana yang akan lewat. Saat untuk membedakan mana yang sungguh penting dan mana yang tidak penting. Inilah saat bagi kami untuk kembali ke jalur hidup kami yang benar dalam hubungan kami dengan Dikau dan dengan sesama kami,” ujar Kardinal mengutip pernyataan Paus Fransiskus.

Melalui bacaan yang ditawarkan hari itu, yaitu tentang “Orang Kusta yang Disembuhkan Yesus”, orang kusta tersebut memilih menemukan kembali hidup dengan mendekatkan diri kepada Yesus.

Karena itu, Kardinal Suharyo menegaskan juga bahwa sebagai umat Katolik, khususnya umat KAJ, kita telah memilih untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Pilihan tersebut, katanya, dirumuskan dalam rangkaian tiga kata yakni: “semakin mengasihi, semakin terlibat, semakin menjadi berkat.”

Kardinal mengatakan, di balik kata “semakin mengasihi,” tersebut, ada gagasan yang hendak disampaikan.

Dalam Kitab Suci, ada dua arti kata kasih. Pertama, kasih manusiawi yang terbatas. Kedua, kasih Ilahi yang tidak terbatas, yang nyata di dalam diri Yesus.

Peserta misa yang diikuti para pasutri anggota Marriage Encounter (ME) Distrik I Jakarta. (Foto: PEN@Katolik)

Menurut Kardinal, kedua arti kata Kasih itu tampak jelas dalam percakapan antara Yesus dengan Simon Petrus.

Waktu itu dikisahkan, pada saat Yesus bangkit, Yesus menampakkan diri kepada Simon Petrus dan bertanya kepadanya, “Simon Petrus apakah engkau mengasihi Aku?”.

Di balik percakapan ini, kata Kardinal, tersembunyi sebuah pesan kuat bahwa Simon Petrus dan kita semua, yang percaya kepada Kristus, dipanggil untuk bertumbuh dalam kasih manusiawi yang terbatas. Kita juga dituntut untuk semakin mengasihi dengan kasih yang semakin tak terbatas. “Itu panggilan kita semua, apapun status dan pilihan hidup kita,” ujar Uskup.

Karena itu, kata Uskup, hidup berkeluarga merupakan salah satu jalan menuju kesempurnaan kasih. Itu sebabnya, pada Bulan Oktober 2015 lalu Paus Fransiskus mengangkat sepasang suami-istri menjadi santo dan santa untuk menegaskan bahwa “hidup berkeluarga, hidup perkawinan adalah jalan menuju kesempurnaan kasih.”

Dengan memilih ungkapan semakin mengasihi, kata Kardinal, kita ingin menyatakan keyakinan, bahwa kita semua dipanggil untuk bertumbuh menuju kasih yang semakin sempurna. Niat itu kita ungkapkan hari demi hari melalui hal-hal sederhana.

Sebelum Misa para peserta mendengarkan sharing hidup berkeluarga dari pasangan selebritis antara lain Donna Agnesia-Darius Sinathrya, Glenn Alinskie-Chelsea Olivia, Sandra Dewi-Harvey Moeis, Olga Lidya-Raphael Aris Utama.

Kardinal dalam misa tersebut didampingi oleh Vikep Kategorial KAJ Pastor Yosephus Edy Mulyono SJ dan Rektor Seminari Gonzaga Pastor Adrianus Andy Gunardi Pr. Misa itu diikuti para pasutri anggota Marriage Encounter (ME) Distrik I Jakarta. (Ryman)