AS Hikam: Pidato Jokowi di GK Center Lugas dan Langsung

oleh -
Pengamat Politik AS Hikam. (Foto: Ist)

JAKARTA – Pidato Presiden Jokowi di depan forum Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 (GK Center), yang diselenggarakan oleh pendukung Jokowi-JK sangat menarik. Pasalnya, dalam pidato itu, Presiden Jokowi beberapa kali penuh dengan semangat membantah para pengeritiknya.

Presiden Jokowi menjawab berbagai tudingan yang selama tiga tahun terakhir ini dilontarkan kepada beliau, mulai dari isu kedekatan dengan asing dan aseng , isu PKI, isu pembangunan infrastruktur, dan hutang luar negeri. Tak lupa juga Presiden Jokwi menyentil soal wacana Indonesia bubar pada 2030 yang dilansir oleh Ketum DPP Gerindra, Prabowo Subianto (PS), dan kampanye ganti Presiden yang disponsori PKS.

Dan terakhir soal program pembagian sertifikat tanah untuk rakyat yang juga dikritik lawan politik Presiden Jokowi.

“Bagi saya, bukan soal substansinya saja yang menarik untuk disimak tetapi juga cara penyampaian yang lugas dan langsung. Pesan yang mengemuka adalah bahwa semua tudingan terhadap beliau yang bersifat pribadi, seperti isu PKI adalah kebohongan. Sedang berbagai tudingan miring terhadap program-program pembangunan yang telah dan sedang dijalankan Jokowi adalah tanpa data dan bermotif politik serta klaim tanpa dasar,” ujar Pengamat Politik President University, AS Hikam.

Hikam mengatakan, cara spontan dan lugas Presiden Jokowi dalam menjawab kritik sejatinya akan efektif apabila pihak pendukungnya juga menyebarluaskannya secara terus-menerus dan meluas, khususnya di medsos. Jika tidak, maka pidato tersebut akan tenggelam dalam hiruk pikuk kampanye negatif dan kampanye hitam yang kian hari kian marak. Bukan saja melalui medsos tetapi juga media mainstream seperti kanal-kanal TV nasional.

“Apa yang disampaikan Presiden Jokowi sebenarnya sangat mudah dipahami publik dan argumentasinya juga tidak susah dinalar. Namun pada saat yang sama jika para pengelola komunikasi publik dari Istana tidak bekerja keras untuk menyosialisasikan, justru akan bisa menjadi bahan pelintiran bagi lawan.
Terutama jika pidato tersebut dipotong-potong atau dipahami secara distortif,” pungkasnya.