Ignasius Jonan Masuk 10 Besar Menteri Paling Berprestasi

oleh -
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberi pidato di Konfernas Umat Katolik di Jakarta, Sabtu (12/8)

JAKARTA – Populi Center merilis hasil survei terkait kinerja para menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Hasilnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menempati peringkat pertama dari 10 besar menteri yang paling berprestasi dengan 37,9 persen.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berada di peringkat kedua dengan 8,2 persen, disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani di peringkat ketiga dengan 7,1 persen.

Selanjutnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berada di peringkat keempat dengan 2,8 persen. Sementara Menpora Imam Nahrawi berada di peringkat kelima dengan 2,1 persen, Menko Polhukam Wiranto berada di peringkat keenam dengan 1,8 persen.

Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, yang selama ini dinilai paling berprestasi melalui pembangunan infrastruktur yang besar-besaran, berada di posisi ketujuh dengan nilai 0,8 persen. Perolehan ini sama dengan yang dicapai Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menlu Retno L.P Marsudi yang berada di peringkat delapan, dan sembilan dengan 0,8 persen. Menristek Dikti berada di peringkat buncit dengan 0,5 persen.

 

Reshuffle Belum Perlu

Populi Center juga menggelar survei mengenai perlu tidaknya reshuffle kabinet di tahun ketiga pemerintaan Jokowi-JK. Hasilnya, sebanyak 25,6 persen mengatakan reshuffle tidak perlu dilakukan. Sebanyak 22,8 persen merasa reshuffle perlu segera dilakukan, dan sebanyak 15,8 persen menilai reshuffle belum perlu dilakukan. Sedangkan sebanyak 35,8 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei digelar dengan melakukan wawancara tatap muka di 34 provinsi di Indonesia mulai dari 19 Oktober sampai 26 Oktober 2017, dengan jumlah sampel sebesar 1.200 responden dan dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Survei ini berada pada margin of error sebesar + 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih secara random secara bertingkat, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, Rukun Tetangga, keluarga, dan akhirnya responden terpilih. Untuk menjamin distribusi sampel yang memadai, setiap kelurahan terpilih dialokasikan 10 responden dari dua Rukun Tetangga. (Very)