Ikut Memilih, Kaum Milenial Harus Jadi Penentu Masa Depan Bangsa

oleh -
Pemilih Milenial Katolik dari setiap paroki maupun kelompok kategorial se-Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bogor, dan Keuskupan Bandung ikut dalam acara bertajuk “Millenial Festive, Stand For The Nation” di Basket Hall, Senayan pada Sabtu (6/4). Acara ini dihadiri sekitar 2000 orang dari paroki-paroki se-Jabodetabek. (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Pemilih Milenial Katolik dari setiap paroki maupun kelompok kategorial se-Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bogor, dan Keuskupan Bandung ikut dalam acara bertajuk “Millenial Festive,  Stand For The Nation” di Basket Hall,  Senayan pada Sabtu (6/4). Acara ini dihadiri sekitar 2000 orang dari paroki-paroki se-Jabodetabek.

Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, Pastor Antonius Haryanto mengatakan acara tersebut digelar untuk menyambut Pemilu pada 17 April 2019 mendatang. Karena itu, dia mengajak kaum milenial untuk ikut memilih tanpa dihantui oleh rasa takut atau tertekan.

“Dont worry,  coblos itu bikin happy. Kita harus memilih karena kita adalah penentu masa depan bangsa,” ujar Romo Hary di hadapan ribuan kaum milenial yang memadati Basket Hall Senayan, Jakarta.

Romo Hary mengajak kaum milenial untuk memilih para pemimpin yang melayani, seperti telah dicontohkan oleh Yesus Kristus. “Karena itu, kita juga harus melayani dengan pergi ke TPS untuk memilih para calon pemimpin yang juga mau melayani,” ujarnya.

Menurut Romo Hary, sejatinya tidak sulit mencari pemimpin yang memiliki kriteria mau melayani. Karena tersedia berbagai informasi, baik yang disediakan oleh penyelenggara pemilu, maupun oleh para relawan pemilu.

Romo Hary mengatakan, setiap orang Katolik hendaknya mengikuti nasihat Uskup Soegijapranata yaitu menjadi 100 persen umat Katolik dan 100 persen orang Indonesia. “Karena itu, ikut memilih merupakan perwujudan dari pertanggungawaban sebagai seorang Indonesia sekaligus sebagai seorang Katolik,” ujarnya.

Sementara itu, Reno, tokoh muda asal Indonesia Timur juga mendorong kaum milenial agar ikut mencoblos pada 17 April 2019. Dia mengatakan pemilihan umum adalah salah satu bentuk perjuangan kita untuk menentukan masa depan bangsa dan negara ini.

“Jika para pahlawan puluhan tahun lalu berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini, maka kita saat ini berjuang dengan ikut mencoblos. Dan ini untuk kepentingan kita dan anak cucu kita ke depannya,” ujarnya.

Ketua Presidium Pusat ISKA, Hargo Mandirahardjo disela-sela acara mengatakan acara itu bertujuan agar kaum milenial terlibat aktif dalam pemilu mendatang. “Karena itu, kita hendak menggugah kaum milenial untuk tidak boleh golput,” ujar Hargo.

Menurutnya, saat ini, kaum milenial sudah aktif mengisi berbagai bidang kehidupan, seperti melalui kegiatan ekonomi kreatif yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif atau berbagai Kementerian lainnya. Karena itu, dia mengajak kaum milenial untuk tidak bersikap apatis terhadap kehidupan bangsa dan negara. “Kaum muda harus ikut bertanggung jawab menentukan masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini dengan ikut memilih,” ujarnya.

Acara itu digagas oleh Komite Ormas Katolik Peduli Pemilu (KOKAPPI) yang terdiri dari PMKRI, ISKA, WKRI, dan Pemuda Katolik bersama Komisi Kerawam KWI dan Komisi Kepemudaan KWI serta Majelis Nasional Pendidikan Katolik KWI.

Sebelumnya, Ketua Panitia acara, Margareta Astaman melalui siaran pers menyatakan bahwa terdapat tiga hal tujuan utama dari gelaran Millenial Festive ini yaitu pertama, mengajak generasi milenial untuk melek politik melalui kegiatan milenial berupa kreasi seni dan budaya.

Kedua, memberikan wawasan kebangsaan dan kepemimpinan nasional. Ketiga, mengajak kaum milenial di Keuskupan Agung Jakarta dan sekitarnya untuk menyongsong Pemilu 2019 dengan penuh sukacita.

Acara tersebut juga menyajikan suasana hiburan edukatif untuk milenial di antaranya berupa penampilan grup musik d’Cinnamons, nge-jam bersama Asisten pelatih Timnas Indonesia U-22 Yunan Helmi, dan Canisius Wind Ansamble.

Ada pula pertujukan Stand Up Comedy, serta grup band dan tarian kontemporer maupun modern. (Ryman)