Ikut Vaksin Merupakan Tanggung Jawab Moral Terhadap Keselamatan Sesama

oleh -
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. (Foto: ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Presiden Joko Widodo secara resmi melaksanakan vaksinasi Covid-19 Sinovac pada hari ini, Rabu (13/1/2021) pada pukul 10.00 WIB di Istana Presiden, Jakarta. Selain beliau, sejumlah penjabat, tokoh, artis, dan influencer juga ikut diberikan suntikan vaksin CoronaVac dari Sinovac Biotech Ltd tersebut.

“Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi kembali mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah divaksinasi COVID-19.  Vaksinasi COVID-19 perdana ini dilakukan setelah mendapatkan izin darurat (EUA) dari BPOM dan juga telah keluarnya fatwa halal dari MUI,” ujar Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Benny Susetyo di Jakarta, Rabu (13/1).

Sebelumnya berdasarkan informasi yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, Bappenas mengungkapkan Indonesia sudah memesan sekitar 371 juta dosis vaksin Covid-19 dari beberapa perusahaan farmasi asing.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti juga menuturkan vaksin Covid-19 tersebut dipesan untuk kedatangan pada 2021 dan 2022 mendatang. Sebanyak 275 juta dosis vaksin yang dipesan akan diperoleh di 2021.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan Indonesia memesan ratusan juta vaksin dari berbagai negara. Alasannya yakni karena kapasitas vaksin dunia terbatas.

“Berdasarkan perhitungannya, dia menjelaskan, jumlah dosis yang dibutuhkan dunia adalah 11 miliar dosis. Sedangkan kemampuan dunia dalam memproduksi vaksin hanyalah 6,2 miliar dosis per tahun. Jumlah tersebut bahkan sudah mencakup vaksin penyakit lainnya seperti polio, rubella, campak, dan sebagainya,” ujar Benny.

Karena itu, Budi berharap, Indonesia bisa menyelesaikan program vaksinasi dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya. Karena jika semakin lama program ini dimulai, maka selesainya pun akan semakin lama. Hal ini tentunya akan membuat semakin banyak korban jiwa yang berjatuhan.

“Hal ini tentunya harus didukung dengan kesadaran masyarakat untuk peduli dan mau untuk di-vaksinisasi. Kesadaran bersama masyarakat ini tentunya akan sangat membantu dalam memutus rantai penyebaran virus. Selain itu, upaya untuk mencegah agar rantai penularan dan memperkuat imunitas sangat penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” ujar rohaniwan Katolik itu.

Keutamaan warga negara dibutuhkan berpartipasi dengan kesadaran sendiri mau divaksin sebagai tanggung jawab moral terhadap keselamatan sesama. Hukum tertinggi cinta kepada keselamatan sesama untuk itu dibutuhkan kesadaran bersama masyarakat untuk mau di-vaksin demi kecintaan kepada, sesama, keluarga, lingkungan sekitar kita.

“Dengan vaksin diharapkan memutus penyebaran virus tetapi lebih penting lagi masyarakat harus mengubah perilaku hidup dengan mentaati protokol kesehatan. Hanya perubahan perilaku dan kedisplinan menjalan protokol kesehatan bangsa akan mampu mengatasi problem yang berat ini. Kita yakin dengan tradisi gotong dan royong dan nilai nilai persaudaraan anak bangsa akan mampu mengatasinya,” pungkasnya. (Ryman)