Indra Karya Sediakan Program Bantuan Akses Air Bersih Berbasis Teknologi “Smart Water” di Madura

oleh -
PT Indra Karya (Persero) meluncurkan program Penyediaan Sarana Air Bersih berbasis teknologi Smart Water yang berlokasi di Desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Terbatasnya penyediaan air bersih masih menjadi permasalahan mendasar beberapa wilayah dan kawasan di Indonesia bahkan dunia. PT Indra Karya (Persero) sebagai konsultan konstruksi yang memiliki core business di bidang keairan, turut mengambil peran dalam membantu menyediakan sarana air bersih di wilayah yang kesulitan akses terhadap air bersih.

Hal tersebut juga sebagai salah satu bentuk keterlibatan Indra Karya dalam mendukung Program SDGs (Suistainable Development Goals) Nomor 6 terkait Akses Air Bersih dan Sanitasi yang dicanangkan oleh Pemerintah dimana rencana pemenuhan 100% terhadap akses air bersih dan sanitasi sehat ini harus direalisasikan hingga tahun 2024 nanti.

Dalam mendukung program tersebut, PT Indra Karya (Persero) hadir melalui program 3 in 1 (3 Produk untuk 1 Desa) yang terdiri dari penyediaan air bersih Smart Water, Kelola Sampah Terpadu dan Sanitasi Sehat.

Salah satu program yang diluncurkan dan sedang dilakukan saat ini ialah Penyediaan Sarana Air Bersih berbasis teknologi Smart Water yang berlokasi di Desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Menurut data dari Pemerintah pada akhir tahun 2019 lalu, bahwa 77% daerah dan wilayah di Indonesia sudah memiliki akses atau sarana penyediaan air bersih yang memadai dan masih terdapat 23% daerah dan wilayah di Indonesia yang belum memiliki sarana penyedian air bersih yang memadai untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Sebagai dukungan perusahaan dalam upaya pemenuhan 100% terhadap kebutuhan akses air bersih nasional, PT Indra Karya (Persero) meluncurkan Bantuan Akses Air Bersih Berbasis Teknologi “Smart Water” untuk dapat mewujudkan pemenuhan kebutuhan terhadap akses air bersih dan sanitasi serta mengatasi kekeringan nasional.

“Program Penyediaan Sarana Air Bersih yang dilakukan oleh Indra Karya merupakan upaya kami sebagai perusahaan BUMN untuk berkontribusi sesuai arahan Kementerian BUMN untuk berperan dalam program SDG’s terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi melalui program 3 in 1 (3 Produk untuk 1 Desa) dengan menyediakan akses atas sarana air bersih di beberapa wilayah yang masih memiliki kesulitan akses terhadap air bersih. Penerapan program saat ini tengah dilakukan di desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur yang memiliki kesulitan akses air bersih. Kami membuat suatu alat berbasis teknologi yang disebut Smart Water, dimana melalui teknologi ini akan mendistribusikan air bersih dari sumber airnya dengan kapasitas tampung 100 L/Kepala Keluarga (KK) setiap harinya dan mampu memenuhi kebutuhan bagi 200 KK yang ada di desa tersebut,” ujar Corporate Secretary PT Indra Karya (Persero) Okky Suryono, melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (20/10).

Teknologi Smart Water ini terintegrasi dengan Smart Card, dimana setiap warga yang memiliki kartu Smart Card tersebut bisa mendapatkan air bersih sesuai dengan jatah kebutuhan dan kuota pengisian air yang akan terpotong secara otomatis setelah digunakan, dengan batas maksimal kuota harian untuk pengisian air bersih 100 L/hari bagi setiap Kepala Keluarga (KK). Penerapan Teknologi Smart Water ini menggunakan sistem komunal dimana warga dapat mendatangi langsung tempat pengisian air untuk mendapatkan air bersih secara langsung.

Harapannya program 3 in 1 ini dapat terus diimplementasikan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berkolaborasi bersama BUMN-BUMN lainnya secara berkelanjutan di berbagai wilayah kekeringan di Indonesia yang masih memiliki kesulitan akses terhadap sarana air bersih sehingga dapat mewujudkan Indonesia merdeka dari kesulitan air dan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa.“Teknologi Smart Water ini diintegrasikan dengan Smart Card  dimana setiap warga yang memiliki kartu ini bisa mengambil air bersih yang tersedia dengan batas maksimal 100 L/hari dengan rata-rata jarak tempuh dari rumah warga ke tempat pengisian air sekitar 50-100 m. Harapannya dengan adanya teknologi ini dapat membantu warga dan masyarakat di desa tersebut terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih layak dan sanitasi sehat yang akan kita pantau secara berkala terhadap keberlanjutan programnya sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan, peningkatan perekonomian masyarakat sekitar dan geliat wisata di desa-desa yang memiliki potensi wisata,” tutup Okky. (Ryman)