Ini Kata Karyawan KWI Tentang Mgr Siprianus Hormat

oleh -
Mgr. Siprianus Hormat, diapit Mgr Silvester San dan Romo Agus Surianto Himawan, dalam Pertemuan Karyawan KWI ke-3 di tahun 2019, Kamis 28 November 2019. (Foto: Dokpenkwi.org)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Karyawan Konferensi Waligereja Indonesia menggelar syukuran atas terpilihnya Sekretaris Eksekutif KWI, Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Keuskupan Ruteng, pada Kamis (28/11/2018). Acara itu dilakukan dalam acara pertemuan para karyawan KWI.

Pertemuan karyawan kali ini agak istimewa karena hadir juga Uskup Denpasar, Mgr Silvester San, selain para Sekretaris/Kepala KSLD dan para karyawan/karyawati KWI.

Seperti diketahui, pada Rabu, 13 November lalu Bapa Suci Paus Fransiskus menunjuk Sekretaris Eksekutif KWI, RD Siprianus Hormat sebagai Uskup Keuskupan Ruteng. Ia menggantikan Mgr Hubertus Leteng yang mengundurkan diri pada 11 oktober 2017 lalu.

Seperti dikutip Dokpenkwi.org, Romo Agus Surianto Himawan bercerita bahwa Ramo Siprianus merupakan Sekretaris Eksekutif KWI kedua yang diangkat menjadi Uskup. Sekretaris KWI pertama yang menjadi Uskup adalah almarhum Mgr J. Hadiwikarta, Uskup Surabaya. Mgr Hadiwikarta menjadi Pro-Sekretaris KWI pada kurun waktu 1977–1986.

Mgr Hadi diangkat menjadi Uskup pada 24 April 1994 ketika menjabat sebagai Vikjen Keuskupan Agung Semarang. Ia menjabat sebagai Uskup Surabaya sampai wafat pada 13 Desember 2003.

Selain itu, lanjut Romo Agus, imam diosesan Keuskupan Ruteng ini merupakan uskup kelima di lingkungan kerja KWI. Setelah Mgr Hadiwikarta, kemudian diangkat Mgr Petrus Turang, mantan Dirnas KKI, sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Kupang. Kemudian, Mgr Julianus Sunarko SJ, mantan Direktur LPPS KWI, ditunjuk menjadi Uskup Keuskupan Purwokerto. RD Hilarion Datus Lega yang menggantikan kepemimpinan Rama Narka di LPPS pun akhirnya juga ditunjuk menjadi Uskup Keuskupan Sorong.

Acara kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan hasil Sidang Tahunan KWI 2019, yang disampaikan oleh Romo Sipri.

Sesudah acara tanya jawab seputar internal kantor selesai, dilanjutkan dengan kesan dan pesan dari beberapa karyawan dan sekretaris.

Mgr. Siprianus Hormat bersama karyawati Konferensi Waligereja Indonesia. (Foto: Dokpenkwi.org)

Rini, karyawati kontrak Dokpen KWI, menyampaikan bahwa Mgr Siprianus adalah pribadi yang terbuka, hangat, mau mendengarkan, dan bersahabat dengan siapa saja. Menurutnya, Rama Sipri dalam hal kepemimpinan juga cukup tegas dan bisa mendelegasikan tugas-tugas dengan baik. Ia bisa menjadi koordinator yang baik di kantor ini.

“Hal yang kiranya sangat penting untuk bekal beliau menjadi seorang seorang uskup. Menjadi komunikator dan koordinator yang baik. Meskipun kadang bersikap keras, tapi beliau tidak pernah dendam. Kalau masalah sudah selesai, ya sudah kemudian menjadi cair lagi,” ungkapnya.

Ia berpesan kepada Uskup terpilih Ruteng ini untuk tetap menjadi Rama Sipri yang dikenal oleh para karyawan atau kolega selama ini. “Tetaplah menjadi Rama Sipri sebagaimana yang kami kenal selama ini: ramah, hangat, menyapa, dan mendengarkan. Jangan lupa untuk selalu bahagia dengan bernyanyi karena kebahagiaan bisa merupakan obat yang baik untuk jiwa dan raga,” pungkasnya.

Sementara itu, John Laba dari Sekretariat Jenderal, mengatakan bahwa sebagai mantan mahasiswa Mgr Siprianus di Ledalero cukup mengenalnya. Perjumpaan sebagai mahasiwa ini menjadi dasar untuk membangun kerjasama dengannya. Ketika di Ledalero menjadi mahasiswa, dan sekarang bertemu dalam dunia kerja yang praktis, dunia yang berbeda dengan dunia akademis. “Rama Sipri waktu di Ledalero mengajar matakuliah moral. Ini pula yang mungkin membuatnya bersikap tegas ketika memimpin KWI. Hal ini pasti terkait dengan prinsip-prinsip moral juga. Ini baik untuk membantu karyawan dan sekretaris KWI untuk bergerak dan bekerja bersama untuk melayani di KWI,” kata John.

John berharap bahwa apa yang baik yang dilakukan di KWI juga akan diteruskan di Keuskupan Ruteng nanti.

Kemudian, Suster Yasinta FSGM dari Dewan Moneter menambahkan bahwa apa yang pernah menjadi ucapannya kini menjadi kenyataan. Pada suatu ketika Rama Sipri pernah mengajak Suster Yasinta untuk mengunjungi Ruteng. Suster menjawab bahwa ia akan ke sana kalau nanti Rama Sipri menjadi Uskup Ruteng “Dulu saya pernah bilang kalau Rama Sipri jadi Uskup, saya akan ke Ruteng. Roh Kudus membimbing mulut saya untuk mengatakan itu. Eee….ternyata bener..bener… apa yang saya omongkan, Rama Sipri jadi Uskup. Hahaha…,” ujarnya sambil tertawa.

Kesan terakhir disampaikan oleh RD Joseph Kristanto, Sekretaris Komisi Seminari KWI. Rm Kris adalah pengganti Rama Sipri ketika ia diangkat menjadi Sekretaris Eksekutif. Dalam kesan pesannya, Rm Kris mengatakan bahwa karakter Rama Sipri tidak akan berubah. Ia tetap akan menyapa dengan hangat, keceriaan, sapaan spontan, dan menghangatkan. “Ia selalu menyapa dengan akrab dan hospitalitasnya tinggi. Dan ini yang membuat orang cepat kerasan. Kalau Rama Sipri menyapa dengan keras dari bawah, kami semua tahu ‘ooo Rama Sipri sudah pulang’,” ungkapnya tentang teman serumahnya di UNINDO ini.

Rama Kris menyatakan bahwa ia sudah punya intuisi bahwa Rama Sipri akan menjadi Uskup. Intuisi itu muncul ketika pada Sidang KWI 2019 beberapa rapat lalu, Rama Sipri dipanggil ke Nunsiatura. Hanya intuisinya itu dipendamnya dalam hati dan tidak diungkapkan kepada Rama Sipri. Akhirnya, Rama Kris berharap agar dengan sifat-sifat yang baik tersebut Mgr Siprianus bisa menggembalakan Keuskupan Ruteng dengan lebih baik.

“Saya berharap bahwa sesuai dengan backgorundnya filsafat moral, penggembalaanya di Keuskupan Ruteng akan baik dan tepat. Semoga Mgr Sipri bisa menggembalakan Keuskupan Ruteng dengan hati dan penuh kegembiraan. Tahbisannya tahun depan ini sekaligus menjadi hadiah 25 tahun Imamatnya,” pungkasnya. (Dokpenkwi.ogr/Ryman)