Ini Pesan Menteri Jonan Untuk Jurnalis

oleh -
Ini Pesan Menteri Jonan Untuk Jurnalis

JAKARTA-Menjadi seorang jurnalis adalah sebuah pilihan dalam hidup. Saat menceritakan sebuah peristiwa dalam sebuah tulisan, seorang jurnalis harus memiliki pemahaman yang cukup terhadap berita yang dibuat. Jurnalis juga harus menceritakan sebuah peristiwa secara runtun dan detail, jangan dipisah-pisahkan agar tidak mebuat bingung pembaca. Demikian benang merah pesan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di depan calon jurnalis sebuah media nasional di Jakarta, Rabu (15/11).

Jurnalis juga harus dapat memahami berita yang akan dibuatnya sehingga berita yang dibuat dapat memberikan pencerahan bagi pembacanya. “Membaca background, membaca latar belakang berita yang akan dibuatnya, terserah bacanya, mau baca di laptop atau baca di handphone ini harus dilakukan, karena kalau tidak, makin lama kualitas pemberitaannya itu makin berkurang. Ini menurut saya penting sekali loh,” ujar Jonan.

Ditambahkan Jonan, Jurnalis harus fokus kepada hal-hal yang substansif, berita yang akan disampaikan kepada masyarakat jangan “dipecah-pecah”. “Kualitas berita saat ini menurut saya makin kurang sekali. Ini yang menurut saran saya harus diperbaiki dan pemberitaan juga harus fokus pada hal-hal yang substantif. Jadi jangan berita terus dipecah, satu cerita jangan dipecah-pecah menjadi tujuh (hingga) delapan, akhirnya orang bingung memahaminya,” tambah Jonan.

Menurut Jonan, jika media masih memecah-mecah berita menjadi beberapa judul maka akan ada saingan-saingan media baru yang akan mengalahkan. Oleh karena itu, jika seorang jurnalis ditugaskan, sebaiknya dipelajari lebih dahulu latar belakang sejarah sektor, kegiatan atau sisi kehidupannya. Hal tersebut penting sekali karena kalau tidak, pasti tidak akan memahami beritanya sama sekali.

Jurnalis harus melakukan riset, paling kurang itu library research, riset kepustakaannya itu harus banyak, agar pemahaman atau nuansa yang ditangkap itu lebih cepat atau lebih baik. “Anda tidak akan dapat menjadi ahli, tidak pernah. Di sektor apapun tidak akan pernah, karena yang dapat menjadi ahli adalah orang yang melakukannya langsung. Kalau anda ‘kan menulis, tapi sekurangnya anda tahu latar belakangnya apa, sejarahnya apa, ke depan perspektif anda apa, dan kalau memang memungkinkan kalau saya menganjurkan itu coba ada pendidikan berkelanjutan disektor yang anda ditugaskan. Itu penting sekali.” terang Jonan.

Selanjutnya sebagai penutup Jonan berpesan kembali, jika ingin menulis suatu berita harus melihat dan mengalaminya sendiri. “Saya minta kalau anda mau menulis anda harus melihat sendiri, jangan menulis sesuatu apalagi memberikan opini kalau anda tidak tahu persis apa yang terjadi, kalau itu dilakukan maka akan ditinggalkan,” pungkas Jonan