Ini Saran Dokter Paru untuk Pasien Covid-19 yang Sesak Napas  

oleh -
Tidur tengkurap. (Foto: CNN Indonesia)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Sesak napas jadi salah satu gejala dari serangan Covid-19. Karena itu orang yang mendapat gejala sesak napas tersebut harus segera mendapatkan penangangan. Salah satunya dengan mendapatkan bantuan penapasan menggunakan tabung oksigen.

Namun di tengah lonjakan kasus, pasien akhir-akhir ini menjadi lebih sulit untuk menemukan oksigen atau mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Sekarang oksigen menjadi barang yang sangat mahal dan langka, padahal jujur saja, Tuhan membuat oksigen ini secara gratis,” kata dokter spesialis paru Praseno Hadi dalam konferensi pers virtual pada Minggu (4/7/2021).

Praseno pun mengungkapkan ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh pasien COVID-19, apabila mengalami sesak napas, tetapi belum bisa dibawa ke rumah sakit atau tidak memiliki akses oksigen di rumah.

“Salah satu caranya adalah cobalah tidur tengkurap. Tidur tengkurap secara berkala. Lakukanlah selama satu jam atau setengah jam. Dilakukan berulang-ulang,” kata dokter yang berpraktik di RSUP Persahabatan, Jakarta ini seperti dikutip Liputan6.com.

 

Tidur Posisi Miring

Namun apabila tidak bisa tidur tengkurap, Praseno menyarankan pasien COVID-19 untuk tidur miring ke kanan atau ke kiri. “Itu adalah salah satu cara untuk memperbaiki oksigenasi di dalam paru kita, terutama pada penderita yang sakit,” ujarnya.

Selain itu, Praseno juga menyarankan agar pasien COVID-19 atau keluarga memiliki alat pulse oximeter.

 

Punya Pengukur Saturasi Oksigen

“Dulu kita di rumah punya termometer atau tensimeter untuk mengukur suhu atau tekanan darah. Saat ini pulse oximeter atau alat untuk mengukur saturasi oksigen menjadi sangat penting,” ujarnya.

Apabila pasien memiliki saturasi oksigen kurang dari 90, maka dia harus segera diberikan oksigen, lalu tidur tengkurap atau miring ke kanan maupun ke kiri.

“Kalau dengan usaha itu kita tidak bisa lakukan, maka mau tidak mau kita harus membeli oksigen atau mengupayakan oksigen. Kalau tidak bisa juga mau tidak mau harus dirujuk ke rumah sakit,” pungkasnya. (*)