Iriana Jokowi Serahkan Anugerah PAUD Tingkat Nasional

oleh -
Ibu Negara Iriana Jokowi bersama Mufidah Kalla berdialog dengan anak-anak. (Foto: Detak.Co)

BANTEN-Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberikan Anugerah PAUD Tingkat Nasional 2017 kepada pihak-pihak yang berperan bagi peningkatan akses dan layanan pendidikan usia dini (PAUD) di Indonesia.

Acara penyerahan Anugerah PAUD 2017 berlangsung di Kota Tangerang, Banten, Senin (20/11/2017).

Ibu Negara yang juga merupakan Bunda PAUD Indonesia menyerahkan Anugerah PAUD secara simbolis kepada delapan penerima dari unsur Bunda PAUD, Sosok Peduli dan Organisasi Mitra PAUD.

Penerima Anugerah PAUD 2017 kali ini sebanyak 164 orang, yang terdiri atas bupati, kepala dinas pendidikan, camat dan kepala desa sebanyak 25 orang.

Penghargaan Bunda PAUD diberikan kepada 55 orang, tokoh atau Sosok Peduli PAUD sebanyak 6 orang, lembaga atau organisasi mitra PAUD sebanyak 8 orang, pemegang festival dan kreativitas PAUD 15 orang dan pemenang lomba E-Book PAUD, Edy Game PAUD, dan lomba cerita PAUD sebanyak 45 orang.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud Muhadjir Effendy memberikan laporan mengenai penyelenggaraan pemberian Anugerah PAUD Tingkat Nasional 2017.

Hadir juga dalam acara itu istri Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla.

Selain dihadiri penerima Anugerah PAUD 2017, acara itu juga dihadiri perwakilan dari Kemendikbud, Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK), pimpinan lembaga, organisasi dan kementerian terkait tingkat pusat, pimpinan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait tingkat daerah, lembaga dan organisasi mitra pendamping penerima anugerah dan lainnya.

Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud R Ella Yulaelawati R menyebutkan pemberian penghargaan Anugerah PAUD Tingkat Nasional 2017 mengambil tema “PAUD Berkualitas Universal Kunci Keberhasilan Masa Depan”.

Ella yang juga Ketua Panitia Pemberian Anugerah PAUD 2017 menyebutkan pencapaian 100 tahun Indonesia Merdeka akan sangat ditentukan oleh pemanfaatan peluang bonus demografi dengan menyiapkan kualitas angkatan kerja yang berlimpah.

“Anak usia 0-enam tahun pada 2016 berjumlah 33,5 juta orang, pada tahun 2045 usia mereka 29-35 tahun. Ini merupakan usia produktif yang jika disiapkan dengan baik sejak sekarang akan menjadi modal pembangunan,” katanya.