Jelang Pemilu 2024, Polri Diminta Tegas Terhadap Politisasi SARA

oleh -
KAPOLRI - Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo yang alumnus Lemhannas PPSA XXI / Tahun 2017 memberikan sambutan dalam acara reuni IKAL PPSA XXI, di R. Dwi Warna, Lemhannas RI, Sabtu malam (19/03/2022). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) sepakat dengan pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan tidak ada lagi polarisasi dalam masyarakat terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Namun GAMKI berpendapat, polarisasi dalam pemilu yang terjadi pada tahun 2019 lalu itu masih terus terasa hingga saat ini.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI Willem Wandik, di Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022.

Padahal, lanjutnya, di tingkat elite politik, komunikasi antar elite sudah sangat cair dan dinamis. Namun di kalangan masyarakat menengah ke bawah, masih terbentuk sekat-sekat dan perpecahan yang belum hilang sampai sekarang.

“Menurut kami, salah satu yang menjadi biang atas polarisasi ini adalah adanya politik identitas dan politisasi SARA, serta maraknya ujaran kebencian dan hoaks,” kata Wandik yang merupakan anggota DPR RI dari dapil Papua ini.

Oleh sebab itu, kata Wandik, GAMKI mendukung pemerintah khususnya institusi kepolisian untuk dapat berperan aktif melakukan mitigasi, dengan membuat program-program yang inklusif dan melibatkan partisipasi masyarakat lintas agama.

“Kami mengapresiasi Kapolri dan jajarannya melakukan Doa Bersama, penampilan budaya dan kuliner nusantara, serta mengajak berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan untuk memperingati Hari Bhayangkara bersama-sama,” ujarnya.

Senada, Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat berpandangan bahwa institusi Kepolisian perlu melakukan langkah tegas dan tidak permisif kepada oknum dan kelompok intoleran yang ingin mengganggu dan memecah-belah masyarakat.

“Terbukti, kepolisian menindak tegas oknum dan ormas radikal yang mengganggu ketertiban masyarakat,” tuturnya.

Namun, GAMKI melihat masih ada oknum aparat kepolisian yang membiarkan tindakan intoleransi terjadi di wilayah kerjanya. Bahkan menurut hasil penelitian, terdapat oknum-oknum aparat yang terpapar dengan paham radikal.

“Maka kami mendukung penuh Kapolri dan jajaran untuk kembali menguatkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, baik di dalam internal kepolisian maupun di wilayah eksternal,” kata dia.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-76. Semoga Institusi Kepolisian semakin humanis, inklusif, dan mengayomi masyarakat Indonesia, demi terwujudnya Polri Presisi untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” ucap Sahat menambahkan. ***