Kapolri Tekankan Jaga Persatuan, Moderasi Beragama dan Cegah Perpecahan Bangsa

oleh -
KAPOLRI - Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo yang alumnus Lemhannas PPSA XXI / Tahun 2017 memberikan sambutan dalam acara reuni IKAL PPSA XXI, di R. Dwi Warna, Lemhannas RI, Sabtu malam (19/03/2022). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELA NASIONAL – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan di hadapan Angkatan Muda Muhammadiyah dalam acara Konsolidasi bertajuk ‘Mewujudkan Situasi Kebangsaan yang Damai, Tenang, dan Aman’ di Malang, Jawa Timur, Rabu (7/9/2022. Kapolri berpesan untuk selalu menjaga persatuan, moderasi beragama, hingga mencegah perpecahan bangsa.

“Jadi yang namanya persatuan, kesatuan, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika itu tentunya harus menjadi napas di dalam hidup kita sehari-hari, tertanam di dalam jiwa sanubari kita dan itu tidak boleh tergantikan,” kata Sigit dalam sambutannya, sebagaimana keterangan pers Polri, Kamis (8/9/2022).

Sigit memaparkan soal tiga kekuatan besar yang dimiliki oleh Indonesia, yakni kepemimpinan Indonesia di dunia, memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, serta persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.

Sigit menyampaikan, pentingnya menjaga rasa persatuan dan kesatuan dari seluruh elemen bangsa Indonesia untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta tenang, aman, dan damai. Nilai persatuan ini sejalan dengan tema kegiatan konsolidasi yang digelar oleh Angkatan Muda Muhammadiyah.

Untuk tetap dalam koridor persatuan dan kesatuan, Sigit mengajak bersama Muhammadiyah serta elemen lainnya dalam rangka melakukan moderasi beragama. Dengan begitu, Indonesia akan jauh dari kemunculan kelompok-kelompok intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

“Tentunya Polri melakukan berbagai macam upaya termasuk melakukan moderasi beragama. Karena itu, saya harapkan peran Muhammadiyah maupun Angkatan Muda Muhammadiyah, dan seluruh elemen bangsa lainnya untuk membantu dalam menyebarluaskan moderasi beragama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Sigit.

Lebih dalam, Sigit menekankan, banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia dengan upaya mengganti dasar negara Pancasila. Namun hal itu selalu gagal lantaran elemen Bangsa Indonesia memiliki tekad yang kuat untuk mempertahankan segala bentuk perbedaan yang ada sebagai kekuatan.

“Keberagaman menjadi kekuatan dan modal kita untuk bisa melakukan lompatan jauh. Sebaliknya, kalau keberagaman mudah dipecah dan mudah disusupi dengan isu-isu, maka kita harus ingat perpecahan artinya membuat kita lemah dan disusupi kepentingan asing. Kepentingan negara-negara yang ingin kuasai apa yang kita miliki selama ini,” ucap Sigit.

Kekuatan besar ketiga yang dimiliki Indonesia, dikatakan Sigit, soal bagaimana Negara Indonesia harus mampu memanfaatkan kekayaan alam. Dalam hal ini, Sigit menekankan, Pemerintah terus berupaya melakukan transformasi ekonomi dalam rangka melakukan pengelolaan sumber daya alam dalam negeri. Tujuannya tentu untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Kita memiliki sumber daya alam yang sangat luar biasa. Sehingga harus betul-betul kita kelola dengan baik, hilirisasi industri termasuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul serta transfer knowledge harus berjalan dengan baik. Bagaimana utamanya menjaga persatuan dan kesatuan, ini modal besar,” tutur Sigit. (MWD)