Kebijakan Pemerintah Tak Boleh Bertentangan dengan Nilai Pancasila

oleh -
Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Membentuk Manusia Pancasila dan Berbudaya” di Gedung Kantor BPPD Provinsi Jawa Barat, di Kota Bandung, Jumat (10/3). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID – Periode kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah memasuki tahun terakhir. Berbagai dinamika pembangunan yang menyertai selama kepemimpinannya tentu mempengaruhi implementasi visi-misi pembangunan yang telah ditetapkan di awal periode.

Perlu ditinjau secara menyeluruh capaian pembangunan di Provinsi Jawa Barat, khususnya capaian “Program Juara” yang menjadi trade-mark pembangunan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.

Dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perlu ditinjau capaian dan keterkaitannya dengan ide dan visi pembangunan terutama pada Misi 1 Gubernur yaitu “Membentuk Manusia Pancasila yang Bertaqwa” yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Provinsi Jawa Barat sebagai manusia dengan nilai-nilai Pancasila.

Karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka pembahasan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Program Juara di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat  menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD)  dengan tema “Membentuk Manusia Pancasila dan Berbudaya” di Gedung Kantor BPPD Provinsi Jawa Barat, di Kota Bandung, Jumat (10/3).

FGD yang mengundang Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Dr. Antonius Benny Susetyo itu ada banyak hal yang dibahas seperti tentang bagaimana menuangkan nilai-nilai Pancasila dan budaya serta kearifan lokal dalam pembuatan dan penerapan kebijakan di Provinsi Jawa Barat yang memiliki masyarakat yang heterogen.

Juga dibahas cara memaksimalkan sinergi di antara dinas-dinas di Provinsi Jawa Barat hingga kebijakan yang dibuat tidak hanya bersifat normatif dan retorika saja namun benar-benar dapat diimplementasikan secara efektif dan bermanfaat bagi masyarakat sejalan dengan konsep Jabar Juara dari Gubernur.

Dalam FGD yang diselenggarakan secara hybrid ini, Benny memaparkan  bahwa  Pancasila harus menjadi ideologi yang hidup dan bekerja.

“Pancasila harus dapat menjadi  nilai keutamaan yang hidup dan berkembang  dalam masyarakat  serta diaktualisasikan dengan baik dalam pembuatan kebijakan. Usaha ini akan membuat Pancasila terhabituasikan dengan baik dan benar-benar terlaksana dalam budaya, karakter dan aktivitas masyarakat sehari hari,” kata Benny.

Oleh karena itu perlu adanya  interaksi diantara para unsur dan anggota masyarakat hingga terjadi sosialisasi dan transfer budaya diantara para anggota masyarakat hingga terjadi rasa toleransi, saling mengerti dan saling bersinergi di antara anggota masyarakat.

Benny mengatakan, dengan komposisi penduduk yang beragam penduduk Jabar diharapkan  tetap menjaga harmoni serta terus memproses asimilasi budaya guna membentuk karakter masyarakat untuk hidup bersama dalam damai.

Lebih Lanjut dalam FGD yang dihadiri lebih dari 100 orang ini, Benny yang merupakan pakar komunikasi politik itu menyatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan, pemerintah harus dan perlu memperhatikan rasa dan jiwa yang terangkum dalam nilai Pancasila.

“Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak boleh mengingkari nilai-nilai Pancasila dan adat istiadat karena Pancasila adalah kesepakatan. Maka Pancasila harus menjadi acuan dalam perencanaan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan oleh pemerintah,” katanya.

Benny menutup paparannya dengan menyatakan bahwa sudah seharusnya kita tidak menganggap perbedaan yang ada dalam masyarakat sebagai tantangan dan hambatan dalam pembangunan serta persatuan dan kesatuan.

Para pemegang kebijakan dari latar belakang yang berbeda sebaiknya dapat bersinergi untuk membuat kebijaksanaan yang tidak hanya memberi pengaruh yang efektif dan positif bagi pembangunan manusia dan masyarakat.

“Namun lebih lanjut dapat memelihara persatuan dan kesatuan meskipun kita semua berasal dari latar belakang berbeda hingga habituasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara  dapat tercapai,” ujarnya. ***