Kepala BNPT Ajak Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Apresiasi Perjuangan Pendahulu Bangsa dengan Menjaga Persatuan

oleh -
Boy Rafli Amar dalam kegiatan Dies Natalis UIN Alauddin Makassar ke-57 pada Jumat (11/11). (Foto: Ist)

Gowa, Jendela Nasional.ID– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H. mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengapresiasi perjuangan para pendahulu bangsa sebagai momentum dalam meningkatkan semangat generasi muda menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.

Semangat menjaga persatuan dan kesatuan NKRI tersebut dapat dilakukan dengan memberikan apresiasi ketika memperingati Hari Besar Nasional contohnya seperti Hari Pahlawan 10 November.

“Peringatan hari besar nasional ini merupakan tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Itulah mengapa kita selalu memperingatinya bersama-sama sebagai wujud apresiasi,” jelas Boy Rafli Amar saat memberikan orasi bertajuk “Menangkal Bahaya Terorisme di Dunia Perguruan Tinggi” dalam kegiatan Dies Natalis UIN Alauddin Makassar ke-57 pada Jumat (11/11) sebagaimana dilansir dari situs resmi BNPT.

Pada hari besar nasional seperti Hari Pahlawan, generasi muda dapat meneladani semangat para pemuda pada masa perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Semangat ini tidak boleh padam apalagi dalam upaya menjaga NKRI dari serangan ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan karakter ke-Indonesiaan.

“Inilah karakter dari para leluhur kita yang begitu semangat mempersatukan bangsa kita dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Jenderal Bintang 3 tersebut.

Menyinggung resolusi jihad yang erat kaitannya dengan semangat hari pahlawan dalam melawan dan mengusir kaum penjajah, Kepala BNPT  mengingatkan jika seiring berjalannya waktu, istilah jihad dewasa ini justru kerap kali disalahgunakan segelintir oknum guna memecah belah persatuan dan kesatuan. Padahal Resolusi Jihad yang dilaksanakan tokoh-tokoh pendahulu bertujuan memperjuangkan dan mewujudkan kemerdekaan RI.

“Hari ini kata jihad sering disalahgunakan oleh kelompok tertentu  untuk menyakiti anak bangsa sendiri. Fatwa resolusi jihad lahir dalam menghadapi kolonialisme, penjajahan, intervensi ataupun agresi tentara asing terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bung Karno dan Bung Hatta,” jelas Kepala BNPT RI itu.

Setelah pemberian orasi bertajuk “Menangkal Bahaya Terorisme di Dunia Perguruan Tinggi” dalam kegiatan Dies Natalis UIN Alauddin Makassar ke-57 dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BNPT RI dengan UIN Alauddin Makasar yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPT RI, Mayjen TNI Dedi Sambowo dan Rektor UIN Alauddin Makasar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A., Ph.D. tentang Pencegahan Penyebaran Paham Radikal Dan Intoleransi. (mwd)