Ketum GP Ansor: Buat Kita Suara Seperti Itu Tak Penting

oleh -
GP Ansor mengerahkan sekitar dua juta banser untuk pengamanan selama Natal. (Foto:BBC Indonesia)

JAKARTA – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dari Gerakan Pemuda Ansor mengerahkan sekitar 2 juta personil untuk menjaga gereja-gereja selama perayaan Natal di Indonesia tahun ini.

Selain bekerja keras menjaga keamanan, mereka juga mendapat tantangan karena dianggap kafir oleh sejumlah kelompok Muslim.

Ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, menjaga gereja-gereja di seluruh Indonesia telah dilakukan Banser, bekerja sama dengan kepolisian, selama puluhan tahun. “Ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada saudara Nasrani kita,” katanya seperti dikutip BBC Indonesia.

Yaqut mengatakan dalam upaya tersebut, tak sedikit mereka menghadapi fitnah dan bully dari kelompok lain.

“Kami selalu dikafir-kafirkan, menjaga gereja itu berarti kami ikut dalam keyakinan saudara kami Kristiani… Kita bandingkan sekarang, saudara-saudara Nasrani tiap hari mendengar suara azan lima kali dan ada pengajian di banyak tempat, apa keimanan mereka berubah? Tidak,” kata Yaqut.

“Kalau kemudian ada Muslim yang ikut menjaga gereja dan keimanan berubah, yang salah Muslimnya. Kalau ada yang khawatir jaga gereja, dan terganggu keimanannya, orang ini keimanannya pasti belum beres,” tambahnya.

Fitnah lain, kata Yaqut, mereka sering dituduh mencari proyek dan beras. “Buat kita suara seperti itu tak penting,” ujarnya.

Pastor di Katedral Jakarta, Christoforus Kristiono Puspo mengatakan langkah yang dilakukan Banser NU setiap tahun ini sebagai sesuatu “yang sangat indah”.

“(Banser) secara sukarela untuk datang ikut serta menjaga mengamankan, membuat damai membuat khusyuk teman-teman Katolik di Katedral pada Ekaristi malam Natal. Bagi saya ini upaya genuine (sungguh-sungguh)… sangat harmoni dan sangat indah, dan kami sangat terima kasih sekali, kami merasa aman, dan dilindungi, sehingga dengan lancar Ekaristi berjalan,” kata Kristiono.

Dalam perayaan Natal kali ini, lebih dari 3.000 cuitan muncul tentang Riyanto, salah seorang anggota Banser yang meninggal saat menjaga keamanan gereja di Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 2000.