Masyarakat dan Pemuka Agama Berkolaborasi dalam Mencegah Kebakaran Lahan Gambut

oleh -
Lokalatih Online Da’I Masjid Peduli Gambut dilaksanakan serentak di Riau, Jambi dan Kalimantan Barat pada Sabtu, 19 September 2020. Sebagai tokoh panutan masyarakat desa, lebih dari 40 Da’I yang hadir diharapkan memberikan pengaruh positif dalam menyampaikan pentingnya restorasi gambut dan pembangunan masjid ramah lingkungan (ecomasjid). (Foto: Ist)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Mendukung masyarakat dan pemuka agama dalam mendidik komunitas tentang pencegahan kebakaran yang rentan terjadi di lahan gambut adalah fokus dari kolaborasi terbaru antara Badan Restorasi Gambut (BRG) dan Sinar Mas Agrirbusiness and Food.

Program Desa Peduli Gambut (DPG) merupakan rangkaian kegiatan pendidikan dan peningkatan kapasitas yang menyasar para tokoh masyarakat. Acara “Pelatihan Lokal Peduli Gambut Da’I Masjid” baru-baru ini diselenggarakan serentak di Riau, Jambi dan Kalimantan Barat secara online melalui Skype, dan Melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat serta tokoh lingkungan hidup dan perubahan iklim dari Universitas Nasional.

“Melalui program DPG ini, kami berupaya agar kebakaran tidak lagi terjadi di lahan gambut. Program ini telah berhasil kami implementasikan di area lain di Indonesia. Kerjasama dengan Sinar Mas Agribusiness and Food ini akan membantu percepatan program DPG sehingga kami dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan mendapatkan dampak positif yang lebih besar,” jelas Dr. Myrna A Safitri, Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG melalui siaran pers, Senin (21/9).

Para Da’I memberikan pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat dan memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan betapa pentingnya pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para Da’I Peduli Gambut terkait restorasi gambut dan pembangunan masjid ramah lingkungan (ecomasjid).

Program DPG – BRG merupakan kerangka harmonisasi untuk berbagai program pembangunan yang ada di pedesaan lahan gambut, khususnya di dalam dan sekitar kawasan restorasi gambut. Pendekatan yang digunakan adalah untuk menjalin kerjasama antar desa yang ada dalam satu lanskap gambut secara keseluruhan.

Kerja sama antara Sinar Mas Agribusiness and Food dan BRG akan berlangsung hingga akhir tahun 2020 dengan berbagai kegiatan di Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat, di wilayah yang memiliki lahan gambut cukup luas.

Selain meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi kebakaran gambut, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat tentang pengelolaan lahan gambut, kolaborasi ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tersebut, melalui penerapan program Sinar Mas Agribusiness and Food yakni Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

Harapan jangka panjang dari program ini adalah desa-desa yang berpartisipasi dalam program DPG tidak membakar lahan gambut dan mampu mengelola ekosistem gambut secara berkelanjutan.

“Kami menyambut baik kerjasama dengan Badan Restorasi Gambut. Kami menyadari bahwa upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut memerlukan kerja sama multisektoral untuk mempercepat upaya tersebut. Pengalaman kami dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan melalui program Desa Makmur Peduli Api, serta upaya rehabilitasi gambut kami selama beberapa tahun terakhir yang juga bekerja sama dengan BRG untuk program Desa Peduli Gambut (DPG) berjalan dengan baik,” jelas Agus Purnomo, Managing Director, Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food.

Kebijakan Sosial dan Lingkungan (KSLG) GAR mengukuhkan komitmen perusahaan dalam melindungi lahan gambut. Sejak kebakaran terjadi pada 2015, Sinar Mas Agribusiness and Food telah melaksanakan proyek rehabilitasi 2.600 hektar kawasan konservasi gambut di PT Agro Lestari Mandiri (PT AMNL), Ketapang, Kalimantan Barat. Masyarakat setempat juga memainkan peran penting dalam upaya rehabilitasi gambut tersebut.

Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 499.012 hektar (termasuk kebun milik petani plasma) per 31 Maret 2020.

Perusahaan memiliki operasi terpadu yang memproduksi bahan pangan yang berbahan baku minyak nabati.

Didirikan pada 1996, GAR tercatat di Bursa Efek Singapura pada 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 1,3 miliar per 31 Maret 2020. Perusahaan investasi Flambo International Limited saat ini merupakan pemegang saham terbesar GAR, dengan kepemilikan saham sebesar 50,52 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1992.

Sinar Mas Agribusiness and Food berfokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Di Indonesia, kegiatan utamanya meliputi budidaya dan pemanenan pohon kelapa sawit; pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit; penyulingan CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan biodiesel; serta perdagangan produk kelapa sawit ke seluruh dunia. Perusahaan juga beroperasi di Tiongkok dan India dengan memiliki pelabuhan, pabrik penghancur biji sawit, memproduksi berbagai produk minyak nabati olahan, serta produk makanan lainnya seperti mie. (Ryman)