Menteri Jonan dan Empat Menteri Lainnya Dinobatkan Menteri Terbaik

oleh -
Menteri ESDM, Ignasius Jonan menerima pengharaan menteri terbaik, yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial. Jonan bersama empat Menteri lainnya menerima pengharaan serupa. (Foto: esdm.go.id)

Jakarta, JENDELANASIONAL.ID — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Menteri Keuangan Sri Mulayani Indrawati, dan Menteri Perhubungan Budi Kaya Sumadi dinobatkan sebagai menteri berprestasi tinggi dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Penghargaan itu diberikan dalam ajang Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja yang berlangsung di Suhana Hall, The Energy Building Jakarta, Rabu malam (24/4/2019). Penghargaan tersebut diberikan oleh Lembaga Kajian Nusantara (LKN) bersama Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI).

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan menerima secara langsung penghargaan tersebut.

“Terima kasih sekali atas penghargaan ini, walaupun sebenarnya masih banyak tugas besar Kementerian ESDM mewujudkan Energi yang berkeadilan, merata dan harga terjangkau. Ada 4 hal yang ingin kita sampaikan. Pertama, bahwa sekarang harga BBM (Bahan Bakar Minyak) di Jawa dan Papua kini sama, sekarang seluruh rakyat bisa mendapatkan BBM dengan satu harga,” ujar Ego.

Ego juga mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM telah berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. “Rasio elektrifikasi saat ini meningkat, sehingga hingga akhir 2018, tak kurang dari 4 juta jiwa mendapat akses listrik, masih ada 1,5 juta jiwa lagi PR kita. Selanjutnya, dari sisi pertambangan kita juga sudah menuju hilirisasi. Dan keempat, kini kincir angin yang dulu hanya ada di Eropa sudah ada di Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Jonan juga mendapat penghargaan sebagai “Tokoh Energi Berkeadilan Untuk Rakyat”. Penghargaan itu diterima Jonan dalam acara ‘Anugerah Indonesia Maju 2018-2019’ dalam rangka HUT Rakyat Merdeka ke-20 dan HUT Warta Ekonomi ke-30 di Hotel Pullman, Jakarta (8/4).

Penghargaan juga diberikan kepada Menpar Arief Yahya atas prestasinya dalam mengembangkan pariwisata nasional dalam empat tahun terakhir.

Ketua LKN Samsul Hadi mengatakan penetapan prestasi tinggi yang dicapai Menpar Arief Yahya mempertimbangkan beberapa indikator di antaranya terus naiknya devisa sektor pariwisata dari tahun ke tahun dan semakin besarnya pariwisata menciptakan banyak kesempatan kerja yang menggerakkan ekonomi lokal.

Selain itu hingga September 2018 terlihat bahwa pencapaian prestasi Destinasi Pariwisata Prioritas telah melampui target. “Prestasi lainnya adalah daya saing pariwisata Indonesia terus membaik selama 4 tahun terakhir dan tentu saja memberikan kontribusi positif pada penerimaan devisa negara yang mendorong kualitas investasi menjadi lebih baik,” kata Samsul Hadi.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68 persen, sedangkan kawasan ASEAN hanya tumbuh 7 persen dan di dunia hanya 6 persen.

Sementara itu indeks daya saing pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan naik 8 poin, bila pada 2015 berada di peringkat 50 melonjak menjadi peringkat 42 pada 2017, sedangkan target berikutnya berada di ranking 30 dunia pada 2019.

Sumbangan devisa dari sektor pariwisata juga mengalami peningkatan sejak 2015 dari US$ $12,2 miliar, menjadi US$ 13,6 miliar di tahun 2016, dan meningkat menjadi US$15 miliar pada tahun 2017. Pada 2018 perolehan devisa pariwisata diproyeksikan sebesar US$ 17,6 miliar dengan perhitungan capaian 16,2 juta wisman dikalikan aspa (avarage spending per-arrival) atau rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar US$ 1.100/wisman.

“Perolehan devisa pariwisata tahun ini akan menempatkan posisi pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar, mengalahkan atau sejajar dengan devisa crude palm oil (CPO) sebesar US$ 16 miliar berada di urutan teratas,” kata Arief Yahya.

Ketua Pelaksana Penghargaan Prestasi Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga sebagai sebagai Wakil Ketua IAMPI Darma Tyanto Saptodewo mengatakan, penyelenggaraan acara pemberian penghargaan ini dimaksudkan untuk mendorong meningkatnya keselarasan antara Kementerian dan Lembaga dalam mewujudkan ketercapaian tujuan pembangunan nasional.

“IAMPI menginginkan agar dana masyarakat digunakan untuk kegiatan yang mempunyai manfaat besar bagi masyarakat dan dikelola secara efisien dan efektif,” pungkasnya. (Ryman)