Meski dari Berbagai Kelompok, Relawan Bekerja dan Bergerak Bersama

oleh -
Sr. Angela (berdiri memegang mike) bersama Sr. Mayang mengikuti evaluasi harian di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur. - (Dok: Media Center Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur)

Cianjur, JENDELANASIONAL.ID – Seperti biasa, setiap pagi pukul 07.30 seluruh relawan yang terlibat di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus Cianjur melakukan apel sebelum turun ke lokasi pelayanan.

Mewakili Deputi Bidang Penanggulangan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setiawan S.I.P, pada Rabu (30/11) kemarin, Bp. Iwan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus Cianjur atas bantuannya dalam mendukung upaya penanggulangan darurat di Cianjur dan sekitarnya.

“Tetap semangat, jaga kesehatan. Saling mendukung dan melengkapi tiap bidang, saling bahu-membahu dengan pemerintah, saling berkoordinasi dengan Posko di Pendopo Kabupaten Cianjur,” ujar Iwan.

Salah satu relawan yang terlibat di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus Cianjur adalah Suster Mayang, di bagian logistik dan psikososial. Dia merupakan suster dari Tarekat Puteri Kasih yang berasal dari Kediri, Jawa Tengah.

“Saya kagum dan bangga dengan umat di Paroki St. Petrus ini. Meski merupakan paroki kecil tetapi semua umat terlibat. Orang Muda, para ibu, Pastor, dan Dewan Pastoral sigap untuk membantu warga terdampak,” ungkap Sr. Mayang.

Sr. Mayang, PK (kanan) dan Sr. Angela, PK di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur – (Dok: Media Center Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur)

“Meskipun mereka juga warga terdampak tapi satu hati, bersama-sama saling membantu,” lanjutnya.

Gempa Lombok memberinya pengalaman berharga dalam melakukan respon kebencanaan. Saat itu Sr. Mayang bertugas di bagian logistik. “Ini menjadi pelajaran berharga yang dapat diterapkan pada respon di Cianjur,” kata Sr. Mayang.

Ketika awal gempa terjadi, Sr. Mayang datang bersama Sr. Angela, dan bergabung di Pos Pelayanan Kemanusiaan  dan membantu di bagian logistik. “Tampak belum tertata dengan baik. Lalu saya berinisiatif untuk menatanya sehingga memudahkan pencarian barang,” Sr. Mayang menjelaskan.

Bukan kecepatan yang dibentuk tetapi bagaimana ketepatan dan akurasi bantuan yang kita berikan sesuai dengan kebutuhan warga terdampak menjadi prinsip Sr. Mayang dalam mengerjakan tugas yang dipercayakan kepadanya.

Ketika ditanya apa yang masih harus diperbaiki di Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus ini, Sr. Mayang mengatakan bahwa ketika Tim Kajian melakukan kajian, sebaiknya sampai mendapatkan data terpilah dan mendorong warga untuk dapat berkolaborasi dan terlibat dalam mendistribusikan bantuan. Selain itu, bagian logistik sebaiknya dibagi menjadi beberapa tim sehingga ada pergantian jam kerja.

Sr. Mayang mengungkapkan, “Bangga karena tim di pos pelayanan ini, meski relawannya datang dari berbagai kelompok atau komunitas namun tidak mengibarkan benderanya, sama-sama mau bekerja dan bergerak bersama. Hal ini yang kadang membuat hati saya berat untuk pulang dan berpisah”.

Senada dengan Sr. Mayang, Sr. Angela memiliki pengalaman cukup dalam melakukan tanggap darurat dan menjadi Koordinator Tanggap Bencana Tarekat Puteri Kasih. “Saya merasa kekeluargaan sangat kuat, meski gereja kecil atau minoritas tapi gerakannya sungguh dirasakan warga masyarakat. Mulai dari WKRI, OMK, Pastor Paroki dan DPP semua bergerak,” tandasnya.

 

Staf BNPB, Bp. Iwan (tengah, bertopi hitam) bersama Direktur Caritas Bogor, Rm. Yulius Eko Priyambodo (paling kiri) saat apel pagi Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur 30/11/2022 – (Dok: Media Center Pos Pelayanan Kemanusiaan Paroki St. Petrus, Cianjur)

Satu Bahasa Saat Bergerak

Gereja selalu berupaya menyebarkan kasih melalui dari berbagai elemen tanpa membawa bendera masing-masing dan tetap pada satu atap. Kita mencintai pewartaan gereja sehingga satu bahasa saat gerak. Gereja mewartakan kasihnya satu untuk semua.

Rasa lelah tidak terasa saat berada di lokasi terdampak terlebih melihat anak-anak yang terdampak tetap ceria di situasi saat ini.

“Tidak lelah hatinya mewartakan kasih kepada orang-orang yang menderita. Mereka menerima kita dengan baik. Caritas adalah milik gereja dan selalu mensupport hingga tuntas,” tuturnya. (ys, mdk)